Silahkan Mencari !!!

Info!!!

kelanjutan fan fiction & recap drama semua ada di blog q yang baru
fanfic : www.ff-lovers86.blogspot.com
recap : www.korea-recaps86.blogspot.com
terima kasih...

Senin, 02 Agustus 2010

30 Years, It's Just Too Early

Title : 30 Years, It's Just Too Early
Author : Sweety Qliquers
Genre : Earth, Romance, Friendship
Production : www.korea-lovers86.blogspot.com
Production Date : 1 Agustus 2010, 11.11 AM
Cast :
Goo Hye Sun
Lee Min Ho
Gook Ji Yun (Hye Sun’s Friend)
Kim Hyun Joong (Hye Sun’s Friend)
Han Hyo Joo (Hye Sun’s Friend)



30 Years, It's Just Too Early
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, Kamis <> 010810, 111AM)


"Diperkirakan 30 tahun dari sekarang, bumi dikhawatirkan akan mengalami kehancuran."

Begitulah kutipan kalimat dalam sebuah artikel suratkabar yang dibaca Goo Hye Sun. Ditutupnya koran yang ia pegang kemudian ia mengkalkulasikan umurnya saat ini dengan perkiraan waktu bumi akan hancur.

"Berarti ketika aku berumur 47 tahun! Haaaaaaaaahhh?!" jerit Goo Hye Sun histeris, membuat Bunda yang melintas di depannya terkejut melihat putrinya menjerit heboh.

"Ada apa, Goo Hye Sun?" tanya Bunda bingung.

Goo Hye Sun teringat langkah pencegahan global warming dari artikel yang baru dibacanya. "Mulai besok aku mau ke sekolah naik sepeda saja, Bun," kata Goo Hye Sun.


"Sepedanya kan dibawa Kak Hyun Bin ke Busan," timpal Bunda.

"Bukan sepeda motor, Bun. Tapi sepeda ontel yang sudah lama tidak pernah dipakai itu," terang Goo Hye Sun.

"Hah?" Bunda terkejut dengan penjelasan Goo Hye Sun yang terdengar agak aneh itu.

"Sekolahmu kan lumayan jauh, Goo Hye Sun. Apa nanti kau tidak terlambat datangnya?" tanya Bunda, masih tidak mengerti maksud di balik rencana putrinya itu.

"Aku kan bisa berangkat lebih pagi, sekalian olahraga, Bun. Lagipula, aku pernah baca di koran, Pemkot saja udah mencanangkan Bike to Work. Kenapa aku tidak Bike to School? Demi kelangsungan bumi kita tercinta, Bunda." Goo Hye Sun mengakhiri perkataannya sambil tersenyum, Bunda pun dibuat amazed akan jawaban Goo Hye Sun. Beliau kagum putrinya concern juga masalah kondisi bumi yang semakin gawat ini.

***

Esoknya di sekolah.

Goo Hye Sun sudah menjadi pusat perhatian sejak ia mulai mengayuh sepedanya melewati pintu gerbang sekolahnya, bahkan satpam penjaga gerbang saja sampai tercengang.

"Goo Hye Sun?" sebuah suara menyapa Goo Hye Sun yang sedang mengunci sepeda ontelnya di tempat parkir motor.

"Hai, Lee Min Ho," sapa Goo Hye Sun, degup jantungnya mendadak semakin cepat. Diam-diam ia naksir sang Ketua Kelas di hadapannya ini.

"Kau naik sepeda ke sekolah?" tanya Lee Min Ho sambil melirik sepeda yang masih tampak mulus di samping Goo Hye Sun.

Goo Hye Sun mengangguk. "Aku tidak mau mati muda, Lee Min Ho" jawab Goo Hye Sun sambil berlalu, meninggalkan Lee Min Ho yang masih belum menangkap maksud jawaban Goo Hye Sun.


Lee Min Ho pun mengejar Goo Hye Sun yang melenggang masuk ke dalam sekolah.

"Maksudmu? Kau tidak sedang mengidap penyakit parah, kan?" tanya Lee Min Ho setengah khawatir.

"Tentu saja tidak, Lee Min Ho. Ini cuma supaya bumi kita tidak cepat hancur, aku baca di koran prediksinya 30 tahun dari sekarang. Masih banyak yang mau aku lakukan, masih pengen keliling dunia. Aduh, pokoknya mati umur 47 masih terlalu muda!" Goo Hye Sun berseru histeris.

Lee Min Ho pun dibuat terdiam akan jawaban Goo Hye Sun yang polos itu. Selama ini ia tidak pernah notice hal-hal tentang global warming meski media juga tengah gencar menyiarkan. Tapi, penjelesan sederhana dari cewek yang selama ini ia kagumi ini ternyata mampu menyadarkannya tentang seberapa gawat keadaan bumi sekarang.

30 tahun? Aku juga masih ingin hidup di umur 47 tahun, batin Lee Min Ho.

"Goo Hye Sun, kau kan Ketua Osis. Kenapa tidak membuat program saja untuk menyelamatkan bumi? Kalau tidak salah kan Pemkot bikin Bike to Work, kita buat saja Bike to School." Lee Min Ho mengusulkan.

Gosh, Lee Min Ho. Kenapa kita bisa berpikiran sama sih? batin Goo Hye Sun.

"Boleh. I've been thinking about that actually. Makasih ya usulnya," kata Goo Hye Sun sambil tersenyum manis. Membuat jantung Lee Min Ho berdebar kencang saat melihatnya.


"Goo Hye Sun, aku denger kau naik sepeda ke sekolah," todong Kim Hyun Joong, salah satu sahabat Goo Hye Sun.

Bel istirahat berdering, para siswa SMA Shinhwa berhamburan menuju kantin sekolah yang mungil tapi punya tempat makan favorit siswa yang nyaman karena outdoor di area taman. Tidak terkecuali Goo Hye Sun dan ketiga sahabatnya.

"Iya, memang kenapa?" tanya Goo Hye Sun sambil menyeruput es jeruk nipis kesukaannya kala matahari sedang terik-teriknya seperti sekarang.


"Apa kata anak-anak nanti, Goo Hye Sun. Masa Ketua Osis naik sepeda? Memangnya Papamu sudah tidak mau mengantarmu lagi?" tanya Gook Ji Yun yang selalu mementingkan image di depan orang lain.

"Kalau aku cuek saja, Goo Hye Sun. Tidak usah perduli apa kata orang! Di Seoul, orang yang nekat sepertimu itu jarang sekali. Teruskan saja, Goo Hye Sun. Besok aku juga naik sepeda ke sekolah." Berbeda dengan pendapat kedua temannya yang lain, Han Hyo Joo yang asli Seoul malah mendukung Goo Hye Sun.

Goo Hye Sun pun menceritakan tentang artikel yang dibacanya kemarin. "Kalian tidak harus mengikuti caraku kok, kalian boleh ke sekolah naik apa saja sesuka kalian. Tapi usahakan jangan membuat polusi semakin meningkat," lanjut Goo Hye Sun.

"Oh begitu ya, Goo Hye Sun. Kemarin aku juga baca artikel seperti itu juga. mengerikan memang membayangkan kalau bumi kita hancur dalam waktu dekat," sahut Kim Hyun Joong.

"Berarti kita mati muda dong?! NO...!" seru Gook Ji Yun heboh. "Aku kan masih pengen jadi bintang film di Hollywood.Kalo 30 tahun lagi bumi sudah hancur, aku tidak bisa ke Hollywood dong!"


"Ya sudah, besok kau berangkat ke sekolah naik bis saja, Gook Ji Yun," kata Han Hyo Joo asal, membuahkan tawa yang mendengarnya. Naik angkutan umum adalah hal yang paling tidak mungkin Gook Ji Yun lakukan. Pikiran-pikiran parno mengenai bis pun langsung menyergapnya. Gook Ji Yun pun memandang Goo Hye Sun, minta pertolongan.

"Kalo tidak mau naik bis ya naik sepeda saja, Gook Ji Yun," usul Goo Hye Sun yang malah membuahkan tawa yang semakin keras dari teman-temannya. Membayangkan Gook Ji Yun mengayuh sepeda bakal sama seperti membayangkan betapa lucunya seorang putri manja yang naik sepeda ontel ke sekolah.

"Atau kau bisa bareng denganku ke sekolah, Gook Ji Yun. Memang sih mobilku tidak senyaman Mercedez-mu. Apalagi aku barengan dengan dua adikku yang masih SD, tapi masih ada tempat kosong kalau kau mau nebeng. Bagaimana?" Kim Hyun Joong memberi usul yang kali ini masih agak masuk akal.


"Iya, Gook Ji Yun. Rumah kalian kan sekomplek, barengan saja kan lebih efisien," timpal Goo Hye Sun.

Gook Ji Yun pun mengiyakan. "Ini semua demi mimpiku ke Hollywood," kata Gook Ji Yun menerawang. Goo Hye Sun, Kim Hyun Joong dan Han Hyo Joo pun tertawa terbahak melihat tingkah temannya ini.

***

Esok paginya di sekolah.


Ketika sedang antri untuk memarkirkan sepedanya, Goo Hye Sun dibarengi seorang cowok yang juga naik sepeda ontel ke sekolah. Saat menoleh ke samping, ternyata cowok itu adalah Lee Min Ho.

"Lee Min Ho? Kau...." tanya Goo Hye Sun takjub, tak menyangka Lee Min Ho yang tampak berwibawa ini akan mengikuti jejaknya.

"Aku juga tidak mau mati muda. Still have lots of things to do," jawab Lee Min Ho sembari tersenyum.

Goo Hye Sun dan Lee Min Ho pun memarkirkan sepedanya bersebelahan, hal itu tanpa mereka sadari menarik perhatian Han Hyo Joo yang tengah melintas usai memarkirkan sepedanya tepat di depan mereka.

"Aduh, romatis sekali! Sepedanya sampai diparkir bersebelahan begitu," goda Han Hyo Joo sambil melenggang pergi.

Goo Hye Sun pun jadi blushing mendengarnya, ia lihat Lee Min Ho juga tampak bingung menyembunyikan wajahnya yang merona.

30 years is just too early for God's sake!



TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.korealovers-86.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar