Du Ru Mi dan maestro Kang akhirnya bertemu walikota. Walikota bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan uang 3 miliar itu dan orkestra yang sekarang. Ru Mi takut menjelaskannya . Maka Maestro kang yang menjelaskan semuanya.
Bahwa orkestranya juga berisi orang-orang amatir, Maestro Kang juga sekalian pamit dari kota itu.
Begitu keluar ruangan meeting, Kang mendengar seorang kota staff menghubungi konduktor Jung Myung Hwan saingannya. Maestro Kang panas hati. Dia masuk kembali ke kantor dan berkata bahwa dia lah yang akan mencarikan konduktor penggantinya yang cocok dan itu bukan Jung Myung Hwan.
Walikota rupanya telah mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan Maestro Jung Myung Hwan dan Maestro Kang Gun Woo. Dia juga tahu mengenai bahwa Maestro Kang punya reputasi yang kurang bagus di dunia musik. Dia lalu bercerita tentang keberhasilan Jung Myung Hwan yang saat di Sisilia berhasil melatih anak-anak yang masih awam untuk main orkestra. Maestro Kang tidak suka mendengarnya.
Dia bahkan sampai melahap teh celup sebagai aksi bahwa memakai/meneruskan sesuatu yang bekas tetap tidak akan menghasilkan keajaiban.
Dia jadi tidak mau pulang dia ingin balik menunjukkan kemampuannya bahwa dia sebenarnya juga sanggup mengubah orang-orang amatir untuk tampil bagus dalam orkestra.
Dia sendiri yang akan melatih mereka dan menunjukkan keajaiban itu. (maestro kang ini berubah-ubah ga konsisten hhehe).
Dia lalu meminta Du Ru Mi bergegas mengumpulkan kembali para pemain karena mereka tidak punya waktu banyak. Waktu yang dijadwalkan adalah 2 minggu lagi. Dia minta Du Ru Mi sebisa mungkin mengundur waktu pertunjukkan.
Mereka berkumpul di atap kompleks gereja. Maestro Kang berkata bahwa kali ini mereka harus berlatih serius.
"Jangan bermimpi lagi bahwa berlatih itu untuk bermain dan bersenang-senang",kata maestro Kang sambil menyindir Du Ru Mi.
Maestro Kang juga mengatakan bahwa jika mereka sesuatu mereka harus berhasil mencapainya. Tidak boleh lagi lari dari masalah/tantangan dan menggunakan alasan-alasan berkorban pada anak, orang tua, keluarga, kondisi keuangan sebagai alasan untuk tidak bisa berprestasi. (drama ini kata-kata di dialognya ga gampang, kadang maksudnya "dalam", jadi harus kucerna dulu, terus aku coba ambil intinya, semoga ga salah interpretasi hehe. di sinopsis BV ini aku ga banyak nyantumin dialog di sini..dialognya susah).
"Dan apa hasilnya dari alasan pengorbanan itu, kalian tidak bisa menjadi apa yang kalian inginkan, jadi rendah diri dan tidak dapat hidup layak"
Maestro menawarkan siapa yang tidak siap silakan mundur dan "lari" dari sekarang.
"Dan caranya hanya ada dua lompat dari gedung ,atau keluar dari tangga". kata maestro kang
Pemain contra bass tunjuk jari
"Tapi, pintu keluar dari tangga sudah aku kunci. kau hanya bisa lompat dari gedung ini", lanjut maestro kang (sama aja pemaksaan hehe)
Setelah kemarin selesai dengan Nella Fantasia dari Ennio Morricone. Hari ini mereka akan latihan lagu baru lagi yaitu William Tell Overture dari Rossini (musik yang suka dipake di film lone ranger). Maestro kemudian melatih dengan serius semua pemain. Dia memperbaiki teknik dan cara memainkan musik dari para pemainnya untuk mendapatkan kualitas musik/suara yang lebih baik. Maestro Kang ternyata menguasai teknik memainkan semua alat musik untuk mendapatkan kualitas suara yang bagus. Suatu ketika oboe bersuara fals. Kakek Kim akan mengganti mouth piecenya. (mouth pieceadalah bagian ujung alat tiup yang menempel langsung dengan mulut, yang biasanya bisa dicopot-copot) Tapi maestro kang bisa menebak penyebabnya
"Apa yang kau makan tadi pagi?", tanya Kang
"melon", jawab kakek
"Coba tiup pasti ada biji melon di dalamya"
Kakek Kim meniup mouth piecenya dan benar ada biji yang keluar dari sana.
"lain kali habis makan kau sikat gigimu bersih-bersih", kata maestro kang
Semua pemain terkesan, termasuk Gun Woo (tambah ngerasa dirinya belom seberapa deh )
"maestro , kau hebat", kata bae yong Gi
"Maestro kau benar-benar keren", kata pemain biola yang tiba-tiba jadi nge fans sama maestro kang.
Tapi maestro kang orangnya sok dingin dan jaim, ga mau mengakui kalau dia suka juga dipuji.
"Harusnya kalau kalian para profesional malu, jika sampai konduktornya sampai mengoreksi teknik bermain musikmu", komentarnya jaim
Mereka lalu lanjut berlatih, tapi lagi-lagi banyak yang memainkan nada yang salah. Mereka kembali dimarahi
"Tidak ada istirahat makan siang, kalian selama satu jam tetap di sini latihan!"
Maestro kang beristirahat di ruangnya sambil mencerna partitur/ sheet music. Seseorang terdengar mengetuk pintunya.
"Jangan masuk!", serunya memperingatkan.
Tapi dia tetap berani membuka pintu, mengintip dan mnyelinap ke dalan. ternyata bukan du rumi atau salah seorang pemainnya.
Dia adalah Jung Myung Hwan. Jung Myung hwan ternyata pembaaanya sangat berbeda dengan konduktor kang. Dia orangnya humoris dan gaul. atau mungkin terlalu tengil bagi kondukor kang, sehingga orang yang serius dan dingin seperti maestro kang pasti kerap sebal padanya.
Jung Myung Hwan tahu nasib temannya itu yang harus memimpin para pemain amatir dan tidak profesional (payah maksudnya hehe). Jung Myung Han menyarankan Kang untuk menyerah saja daripada membuang-buang waktunya di sana.
Jugn Myung hwan bercerita bahwa ini kasusnya tidak bisa disamakan dengan kasusnya di sisilia dulu
"Dulu aku memimpin anak-anak. salahpun masih terlihat lucu. Anak-anak masih mudah dibentuk, tidak seperti orang dewasa yang sudah terpola pikirannya, juga otot2nya sudah kaku"
Jung mYung Hwan menambahkan untuk melatih orang dewasa dan amatir akan sulit bagi orang seperti maestro kang.
"Mereka harus banyak dipuji, dibesarkan dan diperhatikan satu-persatu. Orang amatir tidak boleh tegang, kalau tidak permainan mereka akan kacau", kata Jung Myung Hwan
"lagian itu bukan tipemu khan peduli pada orang lain", tambah Jung Myung Hwan
Saat latihan, para pemain lainnya kembali banyak bertanyapada Gun Woo, tapi Gun woo tidak mau banyak menjawab. Dia kapok, takut terjadi hal-hal yang menyinggung maestro Kang lagi. Tapi teman-temannya terus memaksa termasuk Du Rumi. Gun Woo hanya mau menjawab dari tempat duduknya sekarang, dia tak mau maju ke depan lagi.
Du Ru mi lalu memimpin mereka memainkan musik lagi. Gun Woo mencoba menginterpretasi musiknya.
Maestro kang baru datang, dia menguping pembicaraan Gun Woo. Dia sepertinya terkesan oleh gun woo yang secara alami bisa mengintrepetasi musik dengan baik.
Maestro Kang lalu ingat kata-kata Jung Myung hwan padanya, bahwa melatih orang dewasa dibutuhkan orang yang bisa membesarkan semangat mereka dan itu bukan orang seperti dirinya. Dia memikirkan suatu ide.
Maestro Kang memanggil Gun Woo ke ruangannya. Gun Woo terkejut, karena melihat tangan maestro kang dibalut perban.
Maestro Kang berkata sakitnya akan pulih setelah 2 minggu pada saat pertunjukkan digelar nanti. Dia lalu menyuruh Gun Woo menjadi asistennya selama latihan.
"Kau akan memonitor latihan dan melakukan conducting selama latihan, atas arahanku", Kata Maestro Kang
Gun Woo tak percaya dia diijinkan melakukan conducting lagi.
"Mengapa? kau tak percaya? kau mengira aku pura-pura sakit?!"kata maestro Kang (padahal bener pura 2 hehe)
Saat latihan Gun Woo melakukan conducting di podium, Maestro Kang duduk dan mengarahkan Gun Woo dari samping.
Saat ada yang kurang beres, maestro kang memanggil dan memberi tahu Gun Woo. Kelebihan dari gaya Gun Woo yang suka berbohong putih untuk membesarkan hati para pemain kadang membuat maestro Kang sebal. Sesuatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukannya (jaim banget sih).
Akhirnya Gun Woo berhasil mengakhiri lagi itu dengan cukup memuaskan.
Walikota bertemu dengan rival politiknya. Rivalnya itu menyinggung program besar walikota yang rasanya akan gagal yaitu menjadi Suk Ran sebagai kota musik. Rivalnya ini tahu kelemahan dan isu orkestra yang payah itu. Walikota merasM panas hati, dia langsung bertekad bahwa konser musik orkestra nanti tidak boleh gagal. Dia lalu datang menyambangi para pemain yang sedang berlatih di gereja. Dan dia berkata berusaha mengundurkan waktu konser itu agar mereka bisa latihan lebih lama.Tapi gaya walikota yang bossy, sok menjadi pengawas membuat maestro kang merasa dia dipandang sebelah mata. Walikota juga dirasa menodai musik itu sendiri hanya sebagai bahan jualan pemanis saja. Maestro Kang juga sempat menyinggung dirinya yang dulu pernah jadi orang miskin yang tidak punya apa-apa dan berjuang untuk bisa sekolah musik.
Lalu walikota berkata bahwa tetap yang terbaik adalah Konduktor Jung Myung Hwan. Ru Mi tahu bahwa hal ini sangat sensitif bagi konduktor kang, dia berusaha menengahi.
"Bukan begitu pak, ini hanya sekerdar 1-2 penghargaan saja", bela Ru Mi.
Walikota kesal dia merasa kini Ru Mi berbalik melawannya, dia lalu memecat Ru Mi dan menyuruhnya pergi.
"Kamu tetap duduk!", suruh Maestro Kang
"Dia ini pegawaiku!" , kata walikota
"Dia music directorku! Semua orang di orkestra ini adalah anggotaku. Tidak seorang pun boleh menggertak para anggotaku! Baik itu walikota ataupun presiden sekalipun", bela maestro Kang tegas (cool banget walau galak dia berani pasang badan)
"Jadi kamu berani ya mempertanggungjawabkan semuanya khan begitu?!", tantang walikota
Walikota meminta sekertarisnya menulis perjanjian bahwa maestro kang orang yang bertanggung jawab terhadap investasi 3 miliar won itu, juga mengelola gaji para pemainnya. Dia juga menantang bahwa jika konser ini gagal , maestro kang harus berani mengundurkan diri.
"Tidak hanya itu jika hasil konsernya sangat mengecewakan saya akan memijit kaki anda dan mengundurkan diri dari musik seumur hidupku", balas maestro Kang tak gentar.
Malam harinya di halaman rumahnya, Ru Mi dan maestro Kang sedang membicarakan jadwal latihan juga persiapan konser. DI sela-sela latihan bersama mereka juga dijadwalkan latihan mandiri secara berkelompok dipimpin oleh yang lebih mampu/senior.
Di sela-sela pembicaraan mereka , Ru Mi menyampaikan kartu ucapan dari beberapa anggota untuk maestro kang.
"Kau saja yang bacakan", suruh maestro Kang pada Ru Mi
Ru Mi lalu membacakan ucapan dari para pemain.
"Maestro Kang. Anda benar-benar keren hari ini. Kami tidak tahu ternyata Anda sangat memperhatikan kami. Kami pikir Andalah yang terbaik...di dunia. Maestro Kang, We luv U..."
Walau sedikit ge-er, maestro kang tetap jaim, tapi dia agak aneh mendengar ucapan seperti itu. (gak gaul ni maestro kang)
Ru Mi lalu menyinggung pembelaan maestro kang padanya dan para pemain tadi siang.
"Jika begitu apa Anda sudah menerima kami walau cuma sedikiiiit?", tanya Rumi hati-hati
"Aku khan konduktor kalian. Konduktor dan music director adalah satu", kata maestro Kang
Ru Mi mulai tersenyum senang. Tapi maestro kang kembali mulai jaim dan kumat
"Jadi, jika konser nanti tidak berjalan baik kamu lah yang akan memijit kaki walikota", kata maestro Kang
Maestro Kang lalu menyakan siapa yang diusulkan untuk bermain solo di laguLibertango.
"Kim Gab Young merasa tersanjung, tapi menurutnya kurang bagus jika Oboe sebagai solo. Dia menyarankan Gun Woo", jawab Ru Mi
Maestro kang tidak setuju jika apa-apa orang mengandalkan Gun Woo lagi, Gun Woo lagi.
"Dia sekolah musik juga ga, baca partitur saja ga bisa, pengalaman juga ga ada", kata maestro kang ragu
"Dia sekarang sudah pintar baca partitur ko", bela Ru Mi
Tak lama kemudian Gun Woo muncul di rumah, dia baru datang (sukkie keren deh pake baju itu)
"Gun Woo kau bisa khan main solo di Libertango khan?"
Gun Woo mengangguk. Namun ada sesuatu yang mengusik GUn Woo.
"Tanggal di poster itu apa benar?"selidik Gun Woo
Ru Mi membenarkan bahwa sekarang tanggalnya diundur satu minggu menjadi tanggal 21, karena walikota ingin meraka latihan lebih lama.
Gun Woo bingung dan berkata bahwa setelah tanggal 14 dia harus mulai bekerja lagi di kepolisian. Maestro Kang kesal mendengarnya . Dia minta Gun Woo mengundur jadwal kembali ke pekerjaannya.
Gun Woo merasa itu tidak mungkin karena dia bukan libur tapi kena skors. Maestro Kang marah.
"pekerjaan apa iitu ga fleksibel sama sekali. kau keluar saja dari sana!"
Gun Woo merasa tidak bisa
"Jadi maksudmu apa kau mau mundur dari konser?! setelah kau memintaku jadi konduktormu sampai menyandera thoven (nama anjing maestro kang), dan sekarang mau mundur begitu saja?! aku tidak akan ijinkan!"
, maestro Kang emosi
Dia lalu menyruh Ru Mi mencatatkan Gun Woo yang akan bermain solo diLibertango
"Jangan diam saja kau harus lakukan sesuatu! Bahkan jika perlu kau jilat kaki atasanmu atau kalau perlu buat kecelakaan lagi agar kamu bisa diskors lagi.ayo pergi berbuatlah sesuatu!", seru maestro kang (kehilangan nih maestro kang klo ga ada gun woo tapi sampe kepikir disuruh buat kecelakaan lagi hehe)
Ru Mi mengikuti Gun Woo pergi
"Sudahlah jangan terlalu memaksakan diri. Konser mungkin hanya sekali, sedangkan pekerjaanmu itu untuk seumur hidupmu", saran Du Ru Mi
"lalu kau bagaimana, kau juga sudah dipecat khan?", tanya GUn Woo empati
"Biarlah itu khan memang kesalahanku"
Gun Woo lalu menemui atasannya di kepolisian untuk meminta dispensansi.
"Tidak bisa kita sedang dalam keadaan siaga karena ada konferensi APEC", kata atasannya
Gun Woo menanyakan cara lain yang iya bisa lakukan
"Tanggalkan saja seragammu!(keluar maksudnya)", jawab atasannya "Kamu maen terompet khan bisa kapan saja", tambahnya
Gun Woo lalu bertekad minta ijin langsung dari kepala polisi. Tapi sayangnya Pak kepala sedang tidak ada di tempat. Gun Woo bertekad menunggu di sana sampai kepala polisi datang.
Ru Mi mencari pemain terompet lain untuk mengganti Gun Woo. termasuk guru musik dahulu yang menyebalkan yang ingin bayaran mahal. Kali ini bahkan dia minta bayaran lebih besar karena dulu pernah dikecewakan plus uang saku untuk audisi. Ru Mi dan maestro kang meng-audisi beberapa calon. lalu si guru musik itu juga datang. begitu tahu konduktornya adalah Maestro Kang Gun Woo dia langsung sopan dan membungkuk-bungkuk pada maestro Kang.
Maestro Kang sebenarnya tidak sreg memilih pemain lain
"Gun Woo tidak akan bisa datang Konduktor Kang", tegas Ru Mi
"Orkestra itu sebuah ensambel (permainan musik bersama), mana bisa dia pergi begitu saja setelah 2 bulan latihan", Kang masih kesal, menurutnya mencari pemain lain sudah terlambat sekarang.
RU Mi berkata sudah siap jika harus memijit kaki walikota seumur hidup, jika nanti konsernya gagal.
"Saya konduktornya, itu tidak akan terjadi", tegas Maestro Kang
Dia lalu memanggil Du Ru Mi dengan julukan Ayam jago
"Cerialah, kamu tidak terlihat menarik jika murung", hibur Maestro Kang (ehm..ehm...)
Du Ru Mi tersenyum (ehm)
Di rumahnya, Jung Hee Yun (pemain cello) sedang dalam masalah.Tiba-tiba suaminya keberatan dia ikut konser itu. Mereka bertengkar. Du Ru Mi yang nge kos di lantai atas sampai turun ke bawah melindungi Bibi Jung Hee Yun. Suaminya ternyata sudah tidak bekerja lagi. Dia curiga dari mana Jung Hee Yun mendapatkan uang untuk memberi Cello (dari uang peninggalan mertuanya sebenarnya).
Jung Hee Yun kecewa dia ingin sekali-kali dianggap sebagai dirinya sendiri bukan sebagai istri dan ibu yang melulu mengurus keluarganya selama 30 tahun. Dia lalu kabur dari rumah.
Dalam keadaan mabuk dia masuk ke tempat tinggal Gun Woo yang juga ditempati maestro Kang, mencari Gun Woo.
"Mengapa? apa aku tidak boleh masuk karena aku ini seonggok kotoran?", sindir Jung Hee Yun
"Aku mengatakan itu untuk permainanmu bukan dirimu", kilah Maestro kang (maestro Kang pernah mengatai Jung Hee Yun seonggok kotoran)
Jung Hee Yun menorobos masuk (kalau lagi mabuk jadi mirip geum ja di SY, klo ga mabuk mah anggun hihi)
Dia mengambil cellonya.
"Kau dengarkanlah permainanku. aku akan membawakan lagu..judulnya...Seonggok Kotoran", kata Bibi Jung mabuk
Dia lalu melantur dan menangisi hari-harinya selepas dia lulus dari sekolah musik. Dia pernah bermimpi main di orkestra. Tetapi nasib membawanya terbelenggu untuk berkorban dan menjalani hidup 3 dekade mengurusi keluarga tanpa sempat memikirkan dirinya sendiri.
"Selama 10 tahun aku harus mengurusi mertuaku yang terbaring sakit dan buang air di tempat tidur. Aku pikir hanya selama itu ternyata akhirnya anakkku harus masuk kuliah, lalu suamiku terancam dipecat", Bibi Jung mengeluarkan uneg-unegnya
(kasian juga ibu rumah tangga seperti ini, ibu rumah tangga juga manusia biasa yang juga punya mimpi 30 tahun..hiks...aku juga 4 tahun di rumah terus stress..ih jadi curhat hehe) Jung Hee Yun juga merasa maestro Kang juga lah yang bisa merusak mimpinya gara-gara mengatainya seonggok kotoran
"Yang seonggok kotoran itu sebenarnya adalah Kau!", seru Bibi Jung pada maestro Kang.
Tapi maestro Kang tidak mau mendengar ocehan BiBi Jung lagi, dia malah mendengarkan musik lewat headphone.
Ru Mi datang menjemput maestro kang untuk latihan, Ru Mi dari tadi mencari-cari Bibi Jung tapi belum berhasil menemukannya.
"Di dalam rumah ada seonggok kotoran coba tolong kamu bersihkan", kata Maestro Kang pada Ru Mi.
Ru Mi sempa tak mengerti maksudnya. Begitu masuk Ru Mi mendapai Bibi Jung tertidur di ruang tamu.
Bibi Jung lalu bangun dan ingin langsung pergi berlatih. Dia seperti tidak sadar pernah ke sana dan bikin keributan dengan maestro Kang.
Di kantor polisi Gun Woo masih menunggu kepala kantor polisi. Akhirnya kepala polisi mau menyempatkan diri bertemu Gun Woo.
Maestro Kang kali ini memimpin langsung latihan. Para pemain ingin diberi kesempatan bermain solo untuk lagu Libertango. Tapi mestro kang tidak menerimanya. Dan mengumumkan bahwa yang akan bermasin solo adalah Kang Gun Woo.
Dia masih menunggu Gun Woo yang belum juga datang. Akhirnya Kang Gun Woo datang ke tempat latihan dengan muka masam. Maestro Kang curiga
"Kau akan bermain khan?", tanya maestro Kang
"Saya telah menemui kepala kantor dan jawabannya adalah tidak. Jadi saya terpaksa harus mundur. Saya mohon maaf", kata Gun Woo
Maestro Kang sangat kecewa
"Kita akan tetap pada daftar lagu semula. Dan jika pagelaran ini sampai gagal, itu adalah karenamu!"seru maestro Kang.
Bahwa orkestranya juga berisi orang-orang amatir, Maestro Kang juga sekalian pamit dari kota itu.
Begitu keluar ruangan meeting, Kang mendengar seorang kota staff menghubungi konduktor Jung Myung Hwan saingannya. Maestro Kang panas hati. Dia masuk kembali ke kantor dan berkata bahwa dia lah yang akan mencarikan konduktor penggantinya yang cocok dan itu bukan Jung Myung Hwan.
Walikota rupanya telah mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan Maestro Jung Myung Hwan dan Maestro Kang Gun Woo. Dia juga tahu mengenai bahwa Maestro Kang punya reputasi yang kurang bagus di dunia musik. Dia lalu bercerita tentang keberhasilan Jung Myung Hwan yang saat di Sisilia berhasil melatih anak-anak yang masih awam untuk main orkestra. Maestro Kang tidak suka mendengarnya.
Dia bahkan sampai melahap teh celup sebagai aksi bahwa memakai/meneruskan sesuatu yang bekas tetap tidak akan menghasilkan keajaiban.
Dia jadi tidak mau pulang dia ingin balik menunjukkan kemampuannya bahwa dia sebenarnya juga sanggup mengubah orang-orang amatir untuk tampil bagus dalam orkestra.
Dia sendiri yang akan melatih mereka dan menunjukkan keajaiban itu. (maestro kang ini berubah-ubah ga konsisten hhehe).
Dia lalu meminta Du Ru Mi bergegas mengumpulkan kembali para pemain karena mereka tidak punya waktu banyak. Waktu yang dijadwalkan adalah 2 minggu lagi. Dia minta Du Ru Mi sebisa mungkin mengundur waktu pertunjukkan.
Mereka berkumpul di atap kompleks gereja. Maestro Kang berkata bahwa kali ini mereka harus berlatih serius.
"Jangan bermimpi lagi bahwa berlatih itu untuk bermain dan bersenang-senang",kata maestro Kang sambil menyindir Du Ru Mi.
Maestro Kang juga mengatakan bahwa jika mereka sesuatu mereka harus berhasil mencapainya. Tidak boleh lagi lari dari masalah/tantangan dan menggunakan alasan-alasan berkorban pada anak, orang tua, keluarga, kondisi keuangan sebagai alasan untuk tidak bisa berprestasi. (drama ini kata-kata di dialognya ga gampang, kadang maksudnya "dalam", jadi harus kucerna dulu, terus aku coba ambil intinya, semoga ga salah interpretasi hehe. di sinopsis BV ini aku ga banyak nyantumin dialog di sini..dialognya susah).
"Dan apa hasilnya dari alasan pengorbanan itu, kalian tidak bisa menjadi apa yang kalian inginkan, jadi rendah diri dan tidak dapat hidup layak"
Maestro menawarkan siapa yang tidak siap silakan mundur dan "lari" dari sekarang.
"Dan caranya hanya ada dua lompat dari gedung ,atau keluar dari tangga". kata maestro kang
Pemain contra bass tunjuk jari
"Tapi, pintu keluar dari tangga sudah aku kunci. kau hanya bisa lompat dari gedung ini", lanjut maestro kang (sama aja pemaksaan hehe)
Setelah kemarin selesai dengan Nella Fantasia dari Ennio Morricone. Hari ini mereka akan latihan lagu baru lagi yaitu William Tell Overture dari Rossini (musik yang suka dipake di film lone ranger). Maestro kemudian melatih dengan serius semua pemain. Dia memperbaiki teknik dan cara memainkan musik dari para pemainnya untuk mendapatkan kualitas musik/suara yang lebih baik. Maestro Kang ternyata menguasai teknik memainkan semua alat musik untuk mendapatkan kualitas suara yang bagus. Suatu ketika oboe bersuara fals. Kakek Kim akan mengganti mouth piecenya. (mouth pieceadalah bagian ujung alat tiup yang menempel langsung dengan mulut, yang biasanya bisa dicopot-copot) Tapi maestro kang bisa menebak penyebabnya
"Apa yang kau makan tadi pagi?", tanya Kang
"melon", jawab kakek
"Coba tiup pasti ada biji melon di dalamya"
Kakek Kim meniup mouth piecenya dan benar ada biji yang keluar dari sana.
"lain kali habis makan kau sikat gigimu bersih-bersih", kata maestro kang
Semua pemain terkesan, termasuk Gun Woo (tambah ngerasa dirinya belom seberapa deh )
"maestro , kau hebat", kata bae yong Gi
"Maestro kau benar-benar keren", kata pemain biola yang tiba-tiba jadi nge fans sama maestro kang.
Tapi maestro kang orangnya sok dingin dan jaim, ga mau mengakui kalau dia suka juga dipuji.
"Harusnya kalau kalian para profesional malu, jika sampai konduktornya sampai mengoreksi teknik bermain musikmu", komentarnya jaim
Mereka lalu lanjut berlatih, tapi lagi-lagi banyak yang memainkan nada yang salah. Mereka kembali dimarahi
"Tidak ada istirahat makan siang, kalian selama satu jam tetap di sini latihan!"
Maestro kang beristirahat di ruangnya sambil mencerna partitur/ sheet music. Seseorang terdengar mengetuk pintunya.
"Jangan masuk!", serunya memperingatkan.
Tapi dia tetap berani membuka pintu, mengintip dan mnyelinap ke dalan. ternyata bukan du rumi atau salah seorang pemainnya.
Dia adalah Jung Myung Hwan. Jung Myung hwan ternyata pembaaanya sangat berbeda dengan konduktor kang. Dia orangnya humoris dan gaul. atau mungkin terlalu tengil bagi kondukor kang, sehingga orang yang serius dan dingin seperti maestro kang pasti kerap sebal padanya.
Jung Myung Hwan tahu nasib temannya itu yang harus memimpin para pemain amatir dan tidak profesional (payah maksudnya hehe). Jung Myung Han menyarankan Kang untuk menyerah saja daripada membuang-buang waktunya di sana.
Jugn Myung hwan bercerita bahwa ini kasusnya tidak bisa disamakan dengan kasusnya di sisilia dulu
"Dulu aku memimpin anak-anak. salahpun masih terlihat lucu. Anak-anak masih mudah dibentuk, tidak seperti orang dewasa yang sudah terpola pikirannya, juga otot2nya sudah kaku"
Jung mYung Hwan menambahkan untuk melatih orang dewasa dan amatir akan sulit bagi orang seperti maestro kang.
"Mereka harus banyak dipuji, dibesarkan dan diperhatikan satu-persatu. Orang amatir tidak boleh tegang, kalau tidak permainan mereka akan kacau", kata Jung Myung Hwan
"lagian itu bukan tipemu khan peduli pada orang lain", tambah Jung Myung Hwan
Saat latihan, para pemain lainnya kembali banyak bertanyapada Gun Woo, tapi Gun woo tidak mau banyak menjawab. Dia kapok, takut terjadi hal-hal yang menyinggung maestro Kang lagi. Tapi teman-temannya terus memaksa termasuk Du Rumi. Gun Woo hanya mau menjawab dari tempat duduknya sekarang, dia tak mau maju ke depan lagi.
Du Ru mi lalu memimpin mereka memainkan musik lagi. Gun Woo mencoba menginterpretasi musiknya.
Maestro kang baru datang, dia menguping pembicaraan Gun Woo. Dia sepertinya terkesan oleh gun woo yang secara alami bisa mengintrepetasi musik dengan baik.
Maestro Kang lalu ingat kata-kata Jung Myung hwan padanya, bahwa melatih orang dewasa dibutuhkan orang yang bisa membesarkan semangat mereka dan itu bukan orang seperti dirinya. Dia memikirkan suatu ide.
Maestro Kang memanggil Gun Woo ke ruangannya. Gun Woo terkejut, karena melihat tangan maestro kang dibalut perban.
Maestro Kang berkata sakitnya akan pulih setelah 2 minggu pada saat pertunjukkan digelar nanti. Dia lalu menyuruh Gun Woo menjadi asistennya selama latihan.
"Kau akan memonitor latihan dan melakukan conducting selama latihan, atas arahanku", Kata Maestro Kang
Gun Woo tak percaya dia diijinkan melakukan conducting lagi.
"Mengapa? kau tak percaya? kau mengira aku pura-pura sakit?!"kata maestro Kang (padahal bener pura 2 hehe)
Saat latihan Gun Woo melakukan conducting di podium, Maestro Kang duduk dan mengarahkan Gun Woo dari samping.
Saat ada yang kurang beres, maestro kang memanggil dan memberi tahu Gun Woo. Kelebihan dari gaya Gun Woo yang suka berbohong putih untuk membesarkan hati para pemain kadang membuat maestro Kang sebal. Sesuatu hal yang tidak mungkin bisa dilakukannya (jaim banget sih).
Akhirnya Gun Woo berhasil mengakhiri lagi itu dengan cukup memuaskan.
Walikota bertemu dengan rival politiknya. Rivalnya itu menyinggung program besar walikota yang rasanya akan gagal yaitu menjadi Suk Ran sebagai kota musik. Rivalnya ini tahu kelemahan dan isu orkestra yang payah itu. Walikota merasM panas hati, dia langsung bertekad bahwa konser musik orkestra nanti tidak boleh gagal. Dia lalu datang menyambangi para pemain yang sedang berlatih di gereja. Dan dia berkata berusaha mengundurkan waktu konser itu agar mereka bisa latihan lebih lama.Tapi gaya walikota yang bossy, sok menjadi pengawas membuat maestro kang merasa dia dipandang sebelah mata. Walikota juga dirasa menodai musik itu sendiri hanya sebagai bahan jualan pemanis saja. Maestro Kang juga sempat menyinggung dirinya yang dulu pernah jadi orang miskin yang tidak punya apa-apa dan berjuang untuk bisa sekolah musik.
Lalu walikota berkata bahwa tetap yang terbaik adalah Konduktor Jung Myung Hwan. Ru Mi tahu bahwa hal ini sangat sensitif bagi konduktor kang, dia berusaha menengahi.
"Bukan begitu pak, ini hanya sekerdar 1-2 penghargaan saja", bela Ru Mi.
Walikota kesal dia merasa kini Ru Mi berbalik melawannya, dia lalu memecat Ru Mi dan menyuruhnya pergi.
"Kamu tetap duduk!", suruh Maestro Kang
"Dia ini pegawaiku!" , kata walikota
"Dia music directorku! Semua orang di orkestra ini adalah anggotaku. Tidak seorang pun boleh menggertak para anggotaku! Baik itu walikota ataupun presiden sekalipun", bela maestro Kang tegas (cool banget walau galak dia berani pasang badan)
"Jadi kamu berani ya mempertanggungjawabkan semuanya khan begitu?!", tantang walikota
Walikota meminta sekertarisnya menulis perjanjian bahwa maestro kang orang yang bertanggung jawab terhadap investasi 3 miliar won itu, juga mengelola gaji para pemainnya. Dia juga menantang bahwa jika konser ini gagal , maestro kang harus berani mengundurkan diri.
"Tidak hanya itu jika hasil konsernya sangat mengecewakan saya akan memijit kaki anda dan mengundurkan diri dari musik seumur hidupku", balas maestro Kang tak gentar.
Malam harinya di halaman rumahnya, Ru Mi dan maestro Kang sedang membicarakan jadwal latihan juga persiapan konser. DI sela-sela latihan bersama mereka juga dijadwalkan latihan mandiri secara berkelompok dipimpin oleh yang lebih mampu/senior.
Di sela-sela pembicaraan mereka , Ru Mi menyampaikan kartu ucapan dari beberapa anggota untuk maestro kang.
"Kau saja yang bacakan", suruh maestro Kang pada Ru Mi
Ru Mi lalu membacakan ucapan dari para pemain.
"Maestro Kang. Anda benar-benar keren hari ini. Kami tidak tahu ternyata Anda sangat memperhatikan kami. Kami pikir Andalah yang terbaik...di dunia. Maestro Kang, We luv U..."
Walau sedikit ge-er, maestro kang tetap jaim, tapi dia agak aneh mendengar ucapan seperti itu. (gak gaul ni maestro kang)
Ru Mi lalu menyinggung pembelaan maestro kang padanya dan para pemain tadi siang.
"Jika begitu apa Anda sudah menerima kami walau cuma sedikiiiit?", tanya Rumi hati-hati
"Aku khan konduktor kalian. Konduktor dan music director adalah satu", kata maestro Kang
Ru Mi mulai tersenyum senang. Tapi maestro kang kembali mulai jaim dan kumat
"Jadi, jika konser nanti tidak berjalan baik kamu lah yang akan memijit kaki walikota", kata maestro Kang
Maestro Kang lalu menyakan siapa yang diusulkan untuk bermain solo di laguLibertango.
"Kim Gab Young merasa tersanjung, tapi menurutnya kurang bagus jika Oboe sebagai solo. Dia menyarankan Gun Woo", jawab Ru Mi
Maestro kang tidak setuju jika apa-apa orang mengandalkan Gun Woo lagi, Gun Woo lagi.
"Dia sekolah musik juga ga, baca partitur saja ga bisa, pengalaman juga ga ada", kata maestro kang ragu
"Dia sekarang sudah pintar baca partitur ko", bela Ru Mi
Tak lama kemudian Gun Woo muncul di rumah, dia baru datang (sukkie keren deh pake baju itu)
"Gun Woo kau bisa khan main solo di Libertango khan?"
Gun Woo mengangguk. Namun ada sesuatu yang mengusik GUn Woo.
"Tanggal di poster itu apa benar?"selidik Gun Woo
Ru Mi membenarkan bahwa sekarang tanggalnya diundur satu minggu menjadi tanggal 21, karena walikota ingin meraka latihan lebih lama.
Gun Woo bingung dan berkata bahwa setelah tanggal 14 dia harus mulai bekerja lagi di kepolisian. Maestro Kang kesal mendengarnya . Dia minta Gun Woo mengundur jadwal kembali ke pekerjaannya.
Gun Woo merasa itu tidak mungkin karena dia bukan libur tapi kena skors. Maestro Kang marah.
"pekerjaan apa iitu ga fleksibel sama sekali. kau keluar saja dari sana!"
Gun Woo merasa tidak bisa
"Jadi maksudmu apa kau mau mundur dari konser?! setelah kau memintaku jadi konduktormu sampai menyandera thoven (nama anjing maestro kang), dan sekarang mau mundur begitu saja?! aku tidak akan ijinkan!"
, maestro Kang emosi
Dia lalu menyruh Ru Mi mencatatkan Gun Woo yang akan bermain solo diLibertango
"Jangan diam saja kau harus lakukan sesuatu! Bahkan jika perlu kau jilat kaki atasanmu atau kalau perlu buat kecelakaan lagi agar kamu bisa diskors lagi.ayo pergi berbuatlah sesuatu!", seru maestro kang (kehilangan nih maestro kang klo ga ada gun woo tapi sampe kepikir disuruh buat kecelakaan lagi hehe)
Ru Mi mengikuti Gun Woo pergi
"Sudahlah jangan terlalu memaksakan diri. Konser mungkin hanya sekali, sedangkan pekerjaanmu itu untuk seumur hidupmu", saran Du Ru Mi
"lalu kau bagaimana, kau juga sudah dipecat khan?", tanya GUn Woo empati
"Biarlah itu khan memang kesalahanku"
Gun Woo lalu menemui atasannya di kepolisian untuk meminta dispensansi.
"Tidak bisa kita sedang dalam keadaan siaga karena ada konferensi APEC", kata atasannya
Gun Woo menanyakan cara lain yang iya bisa lakukan
"Tanggalkan saja seragammu!(keluar maksudnya)", jawab atasannya "Kamu maen terompet khan bisa kapan saja", tambahnya
Gun Woo lalu bertekad minta ijin langsung dari kepala polisi. Tapi sayangnya Pak kepala sedang tidak ada di tempat. Gun Woo bertekad menunggu di sana sampai kepala polisi datang.
Ru Mi mencari pemain terompet lain untuk mengganti Gun Woo. termasuk guru musik dahulu yang menyebalkan yang ingin bayaran mahal. Kali ini bahkan dia minta bayaran lebih besar karena dulu pernah dikecewakan plus uang saku untuk audisi. Ru Mi dan maestro kang meng-audisi beberapa calon. lalu si guru musik itu juga datang. begitu tahu konduktornya adalah Maestro Kang Gun Woo dia langsung sopan dan membungkuk-bungkuk pada maestro Kang.
Maestro Kang sebenarnya tidak sreg memilih pemain lain
"Gun Woo tidak akan bisa datang Konduktor Kang", tegas Ru Mi
"Orkestra itu sebuah ensambel (permainan musik bersama), mana bisa dia pergi begitu saja setelah 2 bulan latihan", Kang masih kesal, menurutnya mencari pemain lain sudah terlambat sekarang.
RU Mi berkata sudah siap jika harus memijit kaki walikota seumur hidup, jika nanti konsernya gagal.
"Saya konduktornya, itu tidak akan terjadi", tegas Maestro Kang
Dia lalu memanggil Du Ru Mi dengan julukan Ayam jago
"Cerialah, kamu tidak terlihat menarik jika murung", hibur Maestro Kang (ehm..ehm...)
Du Ru Mi tersenyum (ehm)
Di rumahnya, Jung Hee Yun (pemain cello) sedang dalam masalah.Tiba-tiba suaminya keberatan dia ikut konser itu. Mereka bertengkar. Du Ru Mi yang nge kos di lantai atas sampai turun ke bawah melindungi Bibi Jung Hee Yun. Suaminya ternyata sudah tidak bekerja lagi. Dia curiga dari mana Jung Hee Yun mendapatkan uang untuk memberi Cello (dari uang peninggalan mertuanya sebenarnya).
Jung Hee Yun kecewa dia ingin sekali-kali dianggap sebagai dirinya sendiri bukan sebagai istri dan ibu yang melulu mengurus keluarganya selama 30 tahun. Dia lalu kabur dari rumah.
Dalam keadaan mabuk dia masuk ke tempat tinggal Gun Woo yang juga ditempati maestro Kang, mencari Gun Woo.
"Mengapa? apa aku tidak boleh masuk karena aku ini seonggok kotoran?", sindir Jung Hee Yun
"Aku mengatakan itu untuk permainanmu bukan dirimu", kilah Maestro kang (maestro Kang pernah mengatai Jung Hee Yun seonggok kotoran)
Jung Hee Yun menorobos masuk (kalau lagi mabuk jadi mirip geum ja di SY, klo ga mabuk mah anggun hihi)
Dia mengambil cellonya.
"Kau dengarkanlah permainanku. aku akan membawakan lagu..judulnya...Seonggok Kotoran", kata Bibi Jung mabuk
Dia lalu melantur dan menangisi hari-harinya selepas dia lulus dari sekolah musik. Dia pernah bermimpi main di orkestra. Tetapi nasib membawanya terbelenggu untuk berkorban dan menjalani hidup 3 dekade mengurusi keluarga tanpa sempat memikirkan dirinya sendiri.
"Selama 10 tahun aku harus mengurusi mertuaku yang terbaring sakit dan buang air di tempat tidur. Aku pikir hanya selama itu ternyata akhirnya anakkku harus masuk kuliah, lalu suamiku terancam dipecat", Bibi Jung mengeluarkan uneg-unegnya
(kasian juga ibu rumah tangga seperti ini, ibu rumah tangga juga manusia biasa yang juga punya mimpi 30 tahun..hiks...aku juga 4 tahun di rumah terus stress..ih jadi curhat hehe) Jung Hee Yun juga merasa maestro Kang juga lah yang bisa merusak mimpinya gara-gara mengatainya seonggok kotoran
"Yang seonggok kotoran itu sebenarnya adalah Kau!", seru Bibi Jung pada maestro Kang.
Tapi maestro Kang tidak mau mendengar ocehan BiBi Jung lagi, dia malah mendengarkan musik lewat headphone.
Ru Mi datang menjemput maestro kang untuk latihan, Ru Mi dari tadi mencari-cari Bibi Jung tapi belum berhasil menemukannya.
"Di dalam rumah ada seonggok kotoran coba tolong kamu bersihkan", kata Maestro Kang pada Ru Mi.
Ru Mi sempa tak mengerti maksudnya. Begitu masuk Ru Mi mendapai Bibi Jung tertidur di ruang tamu.
Bibi Jung lalu bangun dan ingin langsung pergi berlatih. Dia seperti tidak sadar pernah ke sana dan bikin keributan dengan maestro Kang.
Di kantor polisi Gun Woo masih menunggu kepala kantor polisi. Akhirnya kepala polisi mau menyempatkan diri bertemu Gun Woo.
Maestro Kang kali ini memimpin langsung latihan. Para pemain ingin diberi kesempatan bermain solo untuk lagu Libertango. Tapi mestro kang tidak menerimanya. Dan mengumumkan bahwa yang akan bermasin solo adalah Kang Gun Woo.
Dia masih menunggu Gun Woo yang belum juga datang. Akhirnya Kang Gun Woo datang ke tempat latihan dengan muka masam. Maestro Kang curiga
"Kau akan bermain khan?", tanya maestro Kang
"Saya telah menemui kepala kantor dan jawabannya adalah tidak. Jadi saya terpaksa harus mundur. Saya mohon maaf", kata Gun Woo
Maestro Kang sangat kecewa
"Kita akan tetap pada daftar lagu semula. Dan jika pagelaran ini sampai gagal, itu adalah karenamu!"seru maestro Kang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar