Title : Pastikan Dia Jangan Menunggu
Author : Sweety Qliquers
Genre : Romance
Episodes : 7 Part (Part 5 "Air Mataku Menetes")
Production : www.korea-lovers86.blogspot.com
Production Date : 16 Agustus 2010, 03.44 PM
Cast :
Lee Min Ho
Son Ye Jin
Yoon Eun Hye
Song Hye Gyo
Rain Bi
Park Hae Mi (Min Ho’s Mother)
Kim Ja Ok (Ye Jin’s Mother)
Kim Young Ok (Kepala Rumah Tangga Keluarga Lee Min Ho)
Pastikan Dia Jangan Menunggu
Created By Sweety Qliquers
Part 5
Air Mataku Menetes
"Ada telepon untukku, Bu?"
"Tidak." Ibu mendongak, menatap Son Ye Jin sambil berkerut. "Kau menunggu telepon dari siapa, Son Ye Jin? Penting ya sampai menanyakannya setiap hari?"
Son Ye Jin tersenyum pahit. Menggeleng perlahan. Jadi Song Hye Gyo benar. Dia memang tidak berarti apa pun untuk Lee Min Ho.
Sudah lebih dari sebulan Son Ye Jin tidak lagi menemui Lee Min Ho. Terakhir adalah saat Son Ye Jin mengantarkan amplop titipan Rain Bi. Itu pun Lee Min Ho tidak ada di rumah. Dia hanya ditemani Ibu Lee Min Ho. Setelah itu Son Ye Jin menjauh. Mencoba menahan diri. Dia harus tahu, apa memang ada yang bisa diharapkan.
Tapi ternyata tidak! Sama sekali tidak!
Lee Min Ho tidak mencarinya. Tidak menelepon. Tidak datang ke rumah.
Mungkin dia memang harus melupakan. Tidak usah mengharapkannya. Tapi bisakah? Sebulan ini saja Son Ye Jin sudah merasa kehilangan.
"Oya, Son Ye Jin. Tadi Song Hye Gyo datang. Katanya, mau pinjam diktat organik untuk kuis besok. Ibu suruh cari sendiri di kamarmu. Tapi katanya tidak ada."
Tertinggal di tempat Lee Min Ho saat Son Ye Jin memaksa cowok itu mengajarkannya sebelum ujian kemarin. Dan dia lupa mengambilnya kembali untuk dipinjamkannya pada Song Hye Gyo besok.
"Aku pergi dulu, Bu."
"Lho, baru pulang kok mau pergi lagi?"
"Ambil diktat di rumah teman. Kasihan Song Hye Gyo, besok dia perlu sekali."
Sekalian mengambil semua barangnya yang tertinggal di paviliun Lee Min Ho.
***
"Kak Lee Min Ho ada, Bi?" Rumah besar itu sepi saat Son Ye Jin tiba di sana. Hanya Bibi Kim Young Ok-kepala rumah tangga keluarga Lee Min Ho, yang menyambutnya.
"Ada di paviliun, Non. Biasa, sedang melukis. Masuk saja ke dalam."
Son Ye Jin melangkah masuk. Menyusuri taman belakang yang luas sebelum sampai ke paviliun.
"Kak Lee Min Ho!"
Son Ye Jin tertegun di ambang pintu. Batal melangkahkan kaki untuk masuk. Merasakan seluruh dunia berputar balik. Dan dia terjebak dalam pusaran tanpa henti.
Lee Min Ho menoleh. Mendapatkan Son Ye Jin tertegun di ambang pintu. Dia bisa membaca seluruhnya. Keterkejutan. Kesakitan. Semua di mata itu. Perlahan dilepaskannya pelukannya pada Yoon Eun Hye.
"Son Ye Jin."
"Maaf, aku tidak tahu kalau Kak Lee Min Ho ada tamu." Son Ye Jin mencoba tersenyum.
"Tak apa." Lee Min Ho menghampiri. Tenang seperti biasa. "Oya, kenalkan. Ini Yoon Eun Hye. Yoon Eun Hye, ini Son Ye Jin."
Son Ye Jin melebarkan senyumnya. "Maaf mengganggu. Aku hanya ingin mengambil barang-barangku yang tertinggal."
"Berserakan di mana-mana."
"Tidak penting, kok. Hanya diktat itu yang mendesak. Bisa tolong kau ambilkan?"
Lee Min Ho meraih diktat organik Son Ye Jin di atas lemari.
"Terima kasih. Aku pulang."
Son Ye Jin berbalik cepat. Melangkah cepat melintasi taman belakang rumah Lee Min Ho.
"Son Ye Jin!" kejar Lee Min Ho. "Katanya mau mengambil barang-barang yang lain?"
"Tidak begitu penting. Bisa tolong kau kumpulkan dulu? Nanti kuminta Song Hye Gyo mampir mengambilkannya. Dia suka lewat sini kalau pulang."
"Kenapa tidak diambil sendiri?"
"Aku sibuk. Sudah hampir ujian semester. Harus belajar keras."
"Tidak ingin kuajari seperti biasa?"
"Aku tidak mau mengganggumu. Lagipula, aku harus mandiri kan?" Son Ye Jin tersenyum lagi. Menyamarkan semua rasa yang sempat terlihat Lee Min Ho tadi. "Aku pulang, Kak."
"Aku antar ya?"
Hampir setahun berada di dekat Lee Min Ho, menghampirinya selalu, Lee Min Ho tidak pernah menawarinya mengantar pulang. Pun setelah seharian Son Ye Jin menemaninya di paviliun. Atau membereskan paviliun yang seperti kapal pecah. Lee Min Ho bahkan tidak pernah mengantar sampai ke depan rumah, tempat Son Ye Jin memarkirkan mobilnya.
Lalu kenapa baru sekarang, setelah segalanya terlambat?
"Aku bawa mobil."
"Kuantar sampai depan."
"Tidak perlu. Kak Lee Min Ho kan ada tamu. Kau kembali saja kedalam, dia pasti sudah menunggumu."
"Hati-hati."
Son Ye Jin mengangguk. Lee Min Ho bahkan tidak pernah berpesan seperti itu.
Di dalam mobil, airmata Son Ye Jin mengalir deras.
Bersambung…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar