Seok Ho datang dan memotret semua yang terjadi di bar Pul Ip.
"Aku memotret sebagai barang bukti!" kata Seok Ho. "Aku akan menuntut kalian dengan tuduhan mengganggu ketenangan umum dan menghancurkan kepemilikan pribadi. Kalian akan dikenai hukuman denda 7 juta won."
"Siapa paman ini?" tanya wanita-wanita itu.
"Aku adalah Kang Seok Ho, pengacara!"
Wanita-wanita itu ciut dan pergi. Seok Ho yakin mereka tidak akan berani kembali lagi.
Seok Ho menasehati Pul Ip agar tidak tepengaruh dengan semua kejadian ini dan tetap berjalan lurus ke depan untuk meraih cita-citanya.
Chan Doo membantu Pul Ip membereskan barnya.
Murid-murid kelas khusus sudah kembali ke sekolah. Pul Ip kembali ceria, begitu juga dengan Hyun Jung. Chan Doo melihat Pul Ip, dan merasakan bahwa keceriaan Pul Ip terlalu dipaksakan.
Murid-murid belajar seperti biasa.
Setelah selesai mengajari murid-murid, guru Cha keluar. Di depan pintu is berpapasangan dengan Anthony.
"Aku tidak melupakan kecelakaan itu." kata Anthony pada Guru Cha. "Kecelakaan dengan jas."
Guru Cha mengangkat kayunya dan memukulkan kayu tersebut ke lantai. Anthony ketakutan.
Di ruangannya, Guru Cha teringat zaman dahulu saat Anthony masih menjadi muridnya.
Anthony ternyata keluar dari sekolah dan membeli lahan dengan uang pinjaman. Hal itulah yang membuat Guru Cha sangat marah padanya.
Setelah mengetahui tujuannya untuk belajar, Bong Goo menjadi sangat bersemangat belajar. Ia sangat berkonsentrasi, bahkan orang tuanya masuk ke kamarnya pun ia tidak tahu.
"Ayo Bong Goo, kau bisa melakukannya!" seru Bong Goo menyemanngati dirinya sendiri.
Chan Doo mencoba menghibur Pul Ip dengan membawakan makanan. Ia mengepalkan nasi kemudian menyuapi Pul Ip makan.
Yee Ji melihat mereka dengan kesal.
Saat Pul Ip pergi ke toilet, is mendekatinya. "Kau pasti senang kak Chan Doo membawakan makanan untukmu." katanya. "Kau tidak berpikir bahwa kau setara dengannya kan? Kak Chan Doo berasal dari keluarga kaya, tapi kau? Apa yang kau punya? Hanya karena kalian berada di kelas yang sama, maka kau menganggap dirimu setara dengannya?"
"Kau gadis yang sangat jahat." kata Pul Ip, hampir meledak marah.
"Lee Yee Ji!" teriak Hyun Jung dari belakang mereka. Hyun Jung mendekati Yee Ji. "Jika kau berani bersikap seperti itu lagi pada Pul Ip, maka aku tidak segan-segan lagi padamu!" ancam Hyun Jung.
Yee Ji berjalan keluar.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Hyun Jung pada Pul Ip.
"Kau sangat hebat." kata Pul Ip, tersenyum.
Mereka berdua keluar dari toilet. Hyun Jung berkata pada Pul Ip bahwa ia telah berpikir dan ingin Pul Ip kembali menjadi BFFnya.
Guru Soo Jung punya ide untuk mengajak anak-anak ke mall dan mengerjakan soal ujian bulan Juni yang lalu disana. Ia berpendapat bahwa kegiatan tersebut bisa membantu anak-anak beradaptasi dalam kondisi apapun ketika mereka sedang mengerjakan soal ujian. Jadi bisa tetap berkonsentrasi tanpa terpengaruh lingkungan sekitar.
Jawaban yang mereka kerjakan diperiksa oleh Seok Ho dan hasilnya masih banyak yang salah. Mereka mengulangi kesalahan yang sama.
"Di ujian ulangan ini, yang mendapatkan nilai paling baik adalah Bong Goo." kata Seok Ho. "Belakangan ini, Oh Bong Goo selalu bekerjas dengan sangat keras di kelas. Aku yakin di ujian selanjutnya, Bong Goo akan bersinar dengan cerah."
Bong goo tersenyum malu.
Setelah pelajaran Guru Lee mengenai hati dan perasaan tiba-tiba Pul Ip menghilang tanpa pamit pada teman-temannya.
"Percayalah apa yang sikatakan hatimu." begitulah kata Guru Lee.
Pul Ip berlari pergi. Teman-temannya heran melihatnya.
Baek Hyun memandang Chan Doo. "Kau.. tahu, bukan?" tanyanya. "Apa yang terjadi? Beritahu kami."
Pul Ip berkeliling kota untuk mencari pekerjaan. Namun kebanyakan toko tidak memperbolehkan anak sekolah untuk bekerja.
Chan Doo, Hyun Jung, Baek Hyun, dan Bong Goo mengikuti Pul Ip diam-diam. Bong Goo kelihatan sangat tidak senang dengan apa yang sedang mereka lakukan. Ia berpura-pura tidak enak badan dan kembali ke sekolah.
Akhirnya Pul Ip mendapat pekerjaan di sebuah restoran.
Chan Doo, Baek Hyun dan Hyun Jung memohon-mohon pada Manager restoran tersebut agar mengizinkan mereka membantu Pul Ip walaupun tanpa digaji.
"Kalian pulanglah!" pinta Pul Ip ketika tanpa sengaja ia melihat mereka.
"Jika kau tidak mendengarkan kami, maka kami akan berhenti belajar." kata Baek Hyun.
"Aku akan pindah sekolah." kata Hyun Jung mengancam.
Manager tersenyum melihat kesetiakawanan anak-anak. Akhirnya ia mengizinkan mereka membantu asal tidak menganggu jalannya kegiatan restoran.
Seok Ho dan Soo Jung melihat anak-anak bekerja. Ia berniat menghentikan mereka, namun Soo Jung melarang. "Pul Ip tidak akan membiarkan teman-temannya seperti itu." kata Soo Jung.
Anak-anak kelihatan lelah. Bahkan Hyun Jung sempat memecahkan gelas. Pul Ip merasa bersalah melihat teman-temannya seperti itu.
Di lain pihak, Bong Goo belajar sendiri di rumah. "Maafkan aku, Teman-teman." gumamnya.
Sepulang bekerja, mereka berjalan bersama.
"Kurasa aku tidak akan melanjutkan berkerja disana." kata Pul Ip.
"Kenapa?" tanya teman-temannya.
"Setelah bekerja disana, aku sadar bahwa banyak sekali waktu yang kuhabiskan. Kita tidak punya banyak waktu tersisa." kata Pul Ip. "Mulai besok, kita harus berkonsentrasi untuk belajar keras. Oke?"
Pul Ip mencoba untuk terlihat ceria dan bersemangat. Teman-temannya khawatir padanya. Mereka sadar bahwa sikap Pul Ip tersebut pasti karena Seok Ho mengatakan sesuatu padanya.
Pul Ip pulang ke rumah. Tiba-tiba seorang pria datang dan memberikan sebuah surat. Ia meminta Pul Ip segera pindah dari rumah tersebut.
Karena Seok Ho tidak lagi memiliki rumah, maka dengan diam-diam, Baek Hyun mengambil barang-barang Seok Ho di spa dan membawanya pulang. Ia menceritakan segalanya pada neneknya. Nenek kemudian meminta Seok Ho tinggal di rumahnya.
Mulanya Baek Hyun melakukannya hanya untuk memberi Seok Ho pelajaran dan dikasihani oleh neneknya, namun Seok Ho malah mempergunakan kesempatan ini untuk mengerjai Baek Hyun balik.
Ketika semua teman-temannya sedang belajar, Pul Ip sibuk bekerja paruh waktu.
Pul Ip berpikir. "Aku tidak bisa pindah" pikirnya. "Tidak akan ada tempat untuk ibu jika ia kembali."
Pul Ip berkunjung ke tempat pemilik rumah yang disewanya untuk berunding. Di sana, ada Lee Yee Ji sedang belajar bersama teman-temannya. Yee Ji terus-menerus menyindir dan menghina Pul Ip. Mengatakan bahwa Pul Ip adalah murid terbawah a.k.a bodoh.
"Jangan menangis. Jangan menangis." pikir Pul Ip dalam hatinya, mencoba menguatkan diri.
"Ah, Pul Ip." si pemilik rumah akhirnya datang.
"Tolong izinkan kami tetap tinggal." kata Pul Ip memohon. "Kami akan segera membayar biaya sewa secepat yang kami bisa."
"Ini bukan masalah uang." kata pemilik rumah. "Hanya saja, bisnis yang kau jalankan kelihatannya tidak baik."
"Kalau begitu, aku akan mengubah usahaku." kata Pul Ip mencoba menahan tangisnya. "Ibuku sedang pergi ke suatu tempat, tapi ia akan segera kembali. Kami akan segera mengganti usahaku. Tolonglah. Tolong izinkan kami tinggal."
Lee Yee Ji dan teman-temannya melihat Pul Ip dengan iba, demikian juga si pemilik rumah.
Pul Ip kembali lagi ke rumah. Di sana, sudah ada Soo Jung dan Hyun Jung.
Pul Ip mencoba terlihat kuat, namun akhirnya ia menangis.
"Guru aku tidak tahu... aku tidak tahu.." tangis Pul Ip. "Aku tidak tahu bahwa tidak menjadi murid yang baik adalah kesalahan yang sangat besar."
Soo Jung memeluk Pul Ip.
"Aku akan belajar dengan keras." kata Pul Ip menangis dengan keras. "Aku akan menunjukkan pada mereka dan aku akan belajar dengan keras."
Setelah Pul Ip bisa menenangkan diri, Hyun Jung mengajak Pul Ip tinggal bersama dan tidak memikirkan hal yang lain kecuali berkonsenrasi belajar. Pul Ip setuju.
Soo Jung memotret murid kelas khusus satu per satu untuk foto kartu ujian. Melihat mereka membuat Soo Jung terharu dan menangis. Setelah memotret murid-murid, ia memotret para guru bersama-sama.
Murid-murid kelas khusus belajar dengan sangat keras. Bahkan Bong Goo sampai mimisan.
Ujian Bulan September
Murid-murid sudah mempersiapkan diri untuk ujian kali ini. Mereka sangat percaya diri dan ingin membuktikan kemampuan mereka.
Murid-murid mengerjakan soal. Hasil yang didapatkan Chan Doo, Baek Hyun, Hyun Jung dan Pul Ip sangat meningkat tajam. Mereka bisa memenuhi target yang diinginkan.
Bong Goo diam di dekat jendela, tidak mengatakan apa-apa.
"Bong Goo, bagaimana hasilmu?" tanya Soo Jung.
Bong Goo hanya tersenyum.
Chan Doo penasaran dan melihat kertas Bong Goo. Nilai totalnya adalah 411. Nilai tertinggi diantara mereka.
Anak-anak berseru senang.
Seok Ho melihat Bong Goo dari jendela dengan pandangan aneh.
Sepulang dari sekolah, Bong Goo langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu kamarnya. Ia mengeluarkan kertas ujian dari dalam tasnya.
"Aku belajar dengan sangat keras." gumam Bong Goo seorang diri, dengan mata berkaca-kaca. "Aku belajar dengan sangat keras tapi... nilaiku turun."
Bong Goo menangis dengan keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar