Episode 3 dibuka oleh karakter dalam drama kita ini yang sudah mengambil keputusan masing2. Hwal dan Hyun-tae yang keluar dari perusahaan tempat mereka bekerja jadi mereka bisa membentuk perusahaan sendiri. Mereka berdua dan Hae-yoon juga harus terbiasa dengan kehadiran seorang gadis di rumah mereka: Haru. Contohnya, Hae-yoon kaget bukan main waktu Haru masuk begitu saja ketika dia sedang di dalam toilet. Hyun-tae berpura-pura tertawa waktu dia tertangkap basah Haru sedang menonton film porno di komputernya.
Haru bukan penggemar film porno tapi dia telah menyesuaikan diri bagaimana hidup di rumah itu. Tapi tetap saja semuanya aneh. Haru tidak merasa terganggu ketika masuk kedalam kamar mandi waktu Hae-yoon sedang disana. Untung saja, Hae-yoon punya koran untuk menutupi dirinya. Haru akhirnya disuruh untuk bersih2 di luar. Haru mulai menggambar wajah Hwal di jendela. Dia mengintip ke dalam dan melihat anak anjing yang membuatnya sangat gembira dan bahkan menamainya ‘Wal’.
Hae-yoon adalah satu2nya yang berpikir kalau meninggalkan perusahaan adalah ide buruk dan menyuruh teman2nya untuk memohon agar diijinkan kembali bekerja. Dia sendiri tidak keluar dari perusahaan. Hwal telah menghilangkan semua harga dirinya dan dia berkeinginan untuk hidup mandiri. Sedangkan Hyun-tae yang kurang ambisius mengikuti Hwal dengan setia. Hyun-tae juga mengatakan kalau akan menyenangkan bila bekerja sendiri tanpa jadwal dari kantor.
Ada kejadian lucu saat seorang pelanggan di bar minta dilayani dan Sang-hee yang menjawabnya. Mereka melongo menyadari bahwa sekarang Sang-hee adalah manajer bar itu. Mood Hae-yoon yang sudah masam menjadi tambah jelek saat seorang pria tiba dan jelas pria ini akrab dengan Sang-hee. Pria ini adalah kenalan Sang-hee dan Hae-yoon memandang mereka dengan tatapan masam. Pria itu adalah Manajer Park, yang memimpin tim promosi sebuah perusahaan bir. Dia juga kenal dengan pegawai di tempat Hae-yoon bekerja karena dia banyak bekerja sama dengan perusahaan itu dalam membuat iklan.
Di tempat latihan, sekelompok skater menyejek Haru di belakangnya. Haru adalah target yang mudah sebab dia lebih tua dan kemampuan skatingnya masih jelek. Tapi Haru tidak peduli dan hanya mengabaikan para gadis itu. Tapi dia tidak bisa mengabaikan Ji Poong-ho. Pemuda ini mencoba mendapatkan perhatian Haru dengan sengaja menabraknya. Poong-ho ini adalah pemuda yang digemari gadis2 jadi ada semacam ego dalam dirinya. Jadi dia berharap Haru juga bersikap seperti gadis2 itu. Tapi Haru sama sekali tidak peduli dan Poong-ho harus mengaku kalah.
Poong-ho itu rada2 sombong dan mengatakan kalau dia pernah menang di Olimpiade dengan mendapatkan emas. Haru menghancurkan ego Poong-ho dengan mengatakan kalau dia tidak menonton kemenangan Poong-ho. Poong-ho menyerahkan hp-nya pada Haru dan menyuruh Haru untuk memberikan nomer hp-nya. Tapi Haru malah mengatakan kalau dia tidak punya handphone. Dia menghina Poong-ho dan berlalu dari pemudan itu begitu saja. Dia sama sekali tidak tersanjung atas perhatian yang diberikan pria itu padanya.
Haru menunggu jemputan di luar saat selesai latihan. Seharusnya Hyun-tae yang menjemputnya tapi rupanya dia lupa. Ketika Su-in lewat, dia bertanya apakah Haru sedang menunggu kakaknya untuk menjemputnya. Su-in lalu menawarkan untuk mengantar Haru pulang. Di dalam mobi, Su-in bertanya informasi tentang Hwal – dia mencoba bersikap biasa tapi tidak berhasil – dan bertanya juga bagaimana Haru bisa bersaudara dengan Hwal.
Hyun-tae menelpon Su-in dan memastikan kalau Haru sudah mendapatkan tumpangan. Hyun-tae menunggu kedatangan Haru dan Su-in dengan penasaran. Waktu Su-in buru2 ingin pergi, Hyun-tae menolak dan malah mengundang Su-in masuk. Su-in protes sebab dia tahu kalau Hwal tidak akan suka. Tapi, karena tidak ada yang tahu hubungan diantara mereka, Su-in diminta untuk tinggal sebentar.
Di dalam rumah, Su-in tegang waktu bertemu dengan Hwal. Dia tahu Hwal pasti sangat marah. Tapi Hwal malah mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri seolah-olah mereka baru pertama kali bertemu. Hanya Hwal tetap tidak bisa menghormati Su-in. Dia sempat2nye mengeluarkan kata2 tajam sebelum pergi. Haru memarahi kakaknya karena sudah bersikap kasar pada tamu.
Ketika Haru akan memberi makan anak anjingnya, dia mendapati kalau Wal, sang anak anjing sudah punya teman. Dia memberi mereka makan dan memandikan mereka. Tapi anak2 anjing ini terpeleset di kamar mandi. Lalu, mereka merusak perabotan rumah. Para pria yang tinggal di rumah jelas tidak senang bila barang2 mereka rusak, apalagi Hwal.
Hyun-tae muncul di rumah Su-in dan begitu saja masuk. Karena dia tidak pernah diundang, Su-in cukup kaget mendapati Hyun-tae di rumahnya. Su-in berusaha menghalangi Hyun-tae masuk. Su-in menganggap Hyun-tae sangat mengganggu. Tapi kemudian Hyun-tae mengeluarkan sebuah kotak peralatan dan mengatakan kalau dia ada di rumah Su-in untuk memperbaiki ketel Su-in yang rusak. Setelahnya, Su-in menawarkan Hyun-tae makanan sebagai ucapan terima kasih dan mengatakan kalau sikap Hyun-tae sangat lancang.
Setelah menemui Manajer Park di bar, Hwal mengejar manajer itu untuk diberikan kesempatan menggarap iklan perusahaan bir itu. Hwal menelpon Hae-yoon untuk membicarakan hal tersebut tapi Hae-yoon mengatakan kalau dia tidak ikut campur dalam pekerjaan baru Hwal itu. Makanya, Hwal akhirnya membuat presentasi untuk perusahaan bir itu bersama Hyun-tae meski mereka belum mendapatkan peluang itu. Karena melihat kedua orang itu bekerja keras maka Manajer Park setuju untuk memberikan mereka kesempatan menggarap iklan perusahaan bir-nya.
Di sisi lain, Hae-yoon merasa sangat bosan. Sang-hee mengatakan kalau itu karena tidak alami bila mereka bertiga tidak bekerja sama. Hae-yoon membicarakan hubungan mereka yang sudah sangat mengganggunya sejak kedatangan manajer Park. Kali ini, Hyun-tae bertanya apa pendapat Sang-hee tentang hubungan mereka. Sang-hee menjawab kalau mereka seharusnya tidak berkencan sebab mereka sama2 bersalah. Hae-yoon tidak suka mendengar ini tapi menerima keputusan Sang-hee dan mengatakan kalau ini juga berarti kalau mereka tidak akan tidur bersama lagi.
Haru pulang ke rumah dan mendapati anjing2nya sudah dipindahkan – mereka sudah dilaporkan. Haru tahu siapa yang melakukan ini dan langsung menemui Hwal serta menyebutnya dingin dan kejam. Haru berkata, “Apa salahnya memberi makan anjing yang kelaparan?!” Hwal punya alasan tersendiri kenapa dia membuang anjing liar itu tapi reaksinya menunjukkan kalau dia merasa bersalah setelah melihat Haru kecewa.
Karena jengkel, Haru menemui Hae-yoon yang merupakan pendengar yang baik dan mengatakan tentang kakaknya. Di lain pihak, Hwal menyebut temannya itu pengkhianat karena terus bekerja pada perusahaan lama dan tidak mau bergabung dengan perusahaan baru yang Hwal bentuk. Hwal tahu satu hal jadi dia menghubungi Sang-hee dan menyuruhnya untuk mempengaruhi Hae-yoon agar mau bergabung dengan perusahaan barunya sebab Sang-hee pasti punya pengaruh yang Hwal tidak punya.
Poong-ho terus mencari perhatian Haru meskipun dia sama sekali tidak berhasil. Tapi, dia berhasil mendapatkan perhatian Haru – Poong-ho menandai diagram latihan Haru – hanya saja dia tidak bisa membuat Haru kagum padanya. Poong-ho berskating dengan mengagumkan tapi Haru sama sekali tidak kagum. Haru malah mengejar Poong-ho dan membuatnya terjatuh di lapangan es.
Haru masih tetap menjadi bahan ejekan kawan2nya dan sepatu luncurnya malah hilang. Haru jelas merasa terganggu tapi dia hanya menganggapnya sebagai kejailan teman2nya ketimbang pencurian. Para skater yang lebih muda tertawa melihat keadaan Haru dan Haru terpaksa memakai sepatu luncur pinjaman untuk hari itu. Su-in meminta Haru untuk segera membeli sepatu yang baru karena benda itu adalah bagian terpenting dari skating.
Ketika Hwal tiba di lapangan es malam itu, dia bertemu dengan Su-in. Akan tetapi, Su-in hanya lewat begitu saja di depan Hwal. Hanya saja, Su-in berbalik untuk melihat Hwal sejenak dan mengharapkan reaksi yang lebih bagus. Su-in sedikit kaget waktu Hwal bertanya, “Apa kau benar2 tidak akan pulang?” Hwal berkata pada Su-in kalau dengan tinggal disini, Su-in hanya membuat hubungan mereka menjadi tambah buruk. Hwal ingin agar dia berhenti melatih Haru.
Su-in mengaku bahwa Hwal adalah alasan kenapa dia mau mengambil pekerjaan itu dan mengatakan kalau dia akan tetap tinggal sampai Hwal kembali padanya. Itu membuat Hwal marah, “Kau diharuskan melakukannya dengan caranya sendiri, tidak peduli apa yang aku rasakan.”
Di dalam gedung, Haru keluar dari kamar mandi menuju lokernya (yang dicoret) dan mendapati kalau pakaiannya sudah dicuri. Dia berkeliaran di dalam lorong yang gelap dan berteriak memanggil seseorang serta meminta teman2nya untuk mengembalikan bajunya. Haru menemui Hwal yang meminjamkan pakaiannya pada Haru. Hwal melihat Haru tidak memakai alas kaki jadi memutuskan untuk menggendong adiknya itu. Ketika menikmati gendongan Hwal, Haru merenung kalau ada kekuatan dalam kata ‘oppa’.
Berlawanan dengan tampilan luar Hwal yang galak, dia sebenarnya baik. Dia mencap kaki Haru untuk mendapatkan ukuran sepatu gadis itu. Keesokan harinya, Haru bangun dan melihat kakinya yang kotor – apakah dia tidur sambil berjalan? Hwal tersenyum dan berpura-pura marah kalau Haru sudah mengotori rumah dengan kakinya yang kotor. Hwal terhibur melihat betapa bingungnya Haru. Sesuai dengan permintaan Hwal, Sang-hee berusaha meyakinkan Hae-yoon untuk bergabung dengan perusahaan baru Hwal. Dia meletakkan papan bertuliskan ‘Bond Factory’ di depan rumah Hwal. Ini adalah nama baru untuk perusahaan itu. Para pria adalah Bond dan Sang-hee adalah Bond Girl.
Hae-yoon pergi kerja dengan marah2 dan membuat Sang-hee bertanya-tanya apakah taktiknya gagal. Tapi Hwal memberitahunya kalau cara itu berhasil. Taktik itu benar2 membuat Hae-yoon kacau. Hari itu di tempat kerja, Hae-yoon memperhatikan latihan presentasi teman2nya untuk perusahaan Bir Taeyang dan mendesah sangat kecewa. Dia mengatakan pada rekan2nya itu kalau perusahaan akan baik2 saja tanpa dirinya. Tapi Hae-yoon masih tetap tidak nyaman tentang bagaimana teman2nya akan berjalan sendirian.
Kekhawatiran ini beralasan sebab pada saat itu Hwal sedang menjelaskan pekerjaan mereka pada Manajer Park, yang menanyakan pertanyaan yang mencurigakan. Hwal mencoba untuk memikirkan jawaban yang meyakinkan dan saat itulah Hae-yoon tiba dan bergabung dengan perusahaan baru Hwal. Dia mengambil alih dan memberikan jawaban yang meyakinkan. Bond Factory sudah berdiri.
Haru berpendapat kalau sepatunya yang hilang adalah karena ulah Poong-ho maka dia menemui pemuda itu. Haru memukulnya dan berteriak agar Poong-ho mengembalikan sepatunya. Poong-ho tidak tahu apa yang terjadi dan terlihat benar2 bingung. Poong-ho sebenarnya memperhatikan kehadiran sekelompok gadis yang sangat menikmati kejengkelan Haru.
Jadi, Poong-ho melakukannya sendiri dan menghukum orang2 yang sebenarnya bersalah. Dia menyuruh para gadis itu untuk berjalan bebek keliling sebagai penebusan dosa mereka. Poong-ho juga memastikan kalau dia mendapatkan perhatian Haru ketika gadis itu keluar dari latihan hari itu. Su-in sebenarnya telah memberikan sepatu pengganti sebagai hadiah untuk Haru serta setuju untuk menaikkan Haru dari latihan wajib ke latihan melompat. Yang penting disini adalah Poong-ho bisa meyakinkan Haru kalau dia bukan orang jahat yang mengambil sepatunya. Para gadis itu akhirnya mengaku kalau mereka yang mengambil sepatu Haru.
Haru membuat gadis2 itu minta maaf dengan berteriak keras2, “Aku minta maaf, Unni!” Lalu, Haru membebaska mereka dari hukuman. Setelah mereka pergi, Poong-ho beralih ke Haru dan mengharapkan sesuatu. Dia ingin mendengar permintaan maaf dari Haru. Haru bergumam, “Aku minta maaf!” Tapi Poong-ho ingin mendengar permintaan maaf yang lebih memuaskan jadi Haru berteriak, “Aku minta maaf, Kak!”
Poong-ho terlihat sangat bangga mendengar ucapan itu dan meminta Haru untuk mengulanginya lagi. Poong-ho: “Apa yang kau katakan setelah aku minta maaf?” Haru menjawab, “Kakak?” Karena tidak mampu menahan kegirangannya, Poong-ho beraksi: dia mengganggu Haru untuk beberapa saat lalu menarik gadis itu dan menciumnya. Poong-ho berkata, “Kau sangat lucu!” Haru menjerit ketika Poong-ho menciumnya!
Haru pulang ke rumah dengan sedikit linglung. Dia menemukan Hwal sedang bicara pada mobilnya tapi ketika Hwal melihta kedatangan adiknya, dia menyuruh Haru untuk masuk. Saat Haru sudah di dalam rumah, Hwal mengintip dan melihat anak anjing Wal dalam kandangnya. Bond Factory memberikan presentasinya yang menurut mereka sangat bagus. Malam itu, mereka menunggu kabar di bar Sang-hee bersama-sama. Mereka mendapatkan telpon awal dari manajer Park kalau sementara mereka menunggu hasilnya, manajer Park bilang kalau pekerjaan mereka sangat bagus!
Hwal dan Hyun-tae kemudian meninggalkan bar dan Hyun-tae tiba di rumah Su-in untuk berbagi kegembiraan dengannya. Su-in masih merasa kalau Hun-tae itu sangat mengganggu. Ketika Hyun-tae berhadapan dengan Su-in, Su-in menepuk tangannya di depan mulut Hyun-tae seolah-olah dia ingin menangkis sebuah ciuman. Hyun-tae tertawa dan malah mencium kening Su-in.
Hyun-tae meyingkirkan tangan Su-in dan mencoba untuk mendapatkan ciuman yang lebih nyata. tapi Su-in malah menyundul Hyun-tae – dan tiba2 saja, Hwal muncul disana dan memukul Hyun-tae, membuatnya jatuh ke bawah. Hwal hanya melihat kalau ada seorang pria yang sedang memaksa seorang wanita dan berbuat secara refleks. Setelah Hun-tae jatuh barulah dia menyadari kalau pria itu adalah temannya sendiri. Hwal memandang Su-in, yang malah balik memandang Hwal dengan kaget.
Hwal bisa membaca keadaannya dan berbalik pergi tanpa mengatakan apapun serta membuat Hyun-tae memanggilnya dengan bingung. Su-in tidak tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan Hyun-tae, “Apa kau tahu apa yang terjadi barusan?” Su-in mendorong Hyun-tae ke teras dan menutup pintu dihadapan pria itu. Dan Hyun-tae sangat bingung!
Narasi dari Haru mengatakan kalau seseorang bisa saja terjebak dalam keadaan yang sama sekali tidak bisa dikendalikan. Jika kau meletakkan nama dan reputasimu di tempat yang berbahaya, apakah keadaan akan membaik?
Haru menemukan anak anjingnya di dalam kamarnya yang dia kejar2 hingga ke kamar Hwal. Disana, dia melihat sebuah kotak di lantai. Di dalam kotak itu ada cap kaki Haru dan sebuah sepatu luncur yang baru. Menyadari kalau sepatu itu cocok dengannya, Haru mulai menyanyi, “Kakakku membelikan sepatu untukku!” Haru menari-nari ke sekeliling rumah menunjukkan kalau dia sangat bahagia!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar