Author : Sweety Qliquers
Genre : Romance 18+, Friendship, Love In High School
Production : www.korea-lovers86.blogspot.com
Production Date : 20 July 2010, 0336 AM
Cast :
Goo Hye Sun as Geum Jan Di
Lee Min Ho as Goo Jun Pyo
Lee Min Jung as Ha Jae Kyung
Lee Hye Young as Kang Hee Soo (Jun Pyo’s Mother)
Gook Ji Yun (Cameo)
Kim Young Ok (Ka.Rumah Tangga)
Sinopsis
Incheon kala itu masih menyimpan kenangan manis. Mungkin hal tersebut merupakan euforia cinta masa remajanya. Jun Pyo yang merupakan kakak kelasnya suatu ketika mengungkapkan isi hatinya pada seorang gadis bernama Geum Jan Di. Namun sayang, kenangan indah cinta mereka tak berlangsung lama. Jan Di yang tulus mencintai Jun Pyo, dan Jun Pyo yang ternyata hanya menomorduakan cinta mereka di bawah prioritas sekolah dan orangtuanya.
Sebenarnya Jun Pyo pun mencintai Jan Di, tapi karena ia tidak mau dianggap anak yang tidak berbakti, Jun Pyo menuruti semua perintah kedua orang tuanya. Ia meminta Jan Di untuk backstreet dan menurutnya itu adalah solusi paling tepat untuk mengakali hubungan mereka yang jelas-jelas ditentang kedua orang tua Jun Pyo. Jan Di tidak mau main-main dengan cinta mereka! Ia tidak mau backstreet. Ia lebih memilih putus dengan Jun Pyo.
Waktu itu Jan Di tidak mau berkompromi. Usia dini masa SMP baginya bukanlah alasan kalau cinta itu dijadikan sebentuk konsekuensi akil-balig dan pencarian jatidiri remaja. Cinta adalah sesuatu yang harus dibina dengan keseriusan. Tidak ada backstreet. Tidak ada cinta monyet. Makanya, diputuskannya untuk mengakhiri hubungannya yang singkat dengan Jun Pyo, yang kala itu dianggapnya tidak memiliki pendirian dan masih terkekang oleh orangtuanya.
Namun sang waktu mempertemukan mereka kembali. Sebagai siswa berprestasi di sekolah, Jan Di mendapat prioritas beasiswa di SMA Shinhwa Seoul sehabis menamatkan SMP-nya. Tapi siapa nyana ia dapat bertemu kembali dengan cinta pertamanya di Seoul. Barangkali sang waktu ingin kembali menguakkan luka lama di hatinya. Barangkali sang waktu tidak ingin seorang Geum Jan Di melupakan masa lalunya yang pahit. Ah, entahlah. Ia sendiri tidak tahu!
Dan barangkali bukan kebetulan kalau ia akhirnya bertemu dengan cowok itu lagi, justru di ‘Kost’annya di Seoul. Luka lama itu kembali menguak begitu Goo Jun Pyo hadir di ‘Kost’annya suatu hari. Dan ia hadir sebagai anak sulung Ny. Kang Hee Soo, pemilik ‘Kost’an tersebut.
Tokoh Happy B`Day, Cinta
Goo Hye Sun as Geum Jan Di
Gadis dari keluarga sederhana di Incheon. Karena mendapatkan beasiswa di SMA Shinhwa Seoul, mengharuskan Geum Jan Di tinggal di rumah ‘kost’ di Seoul. Dan disanalah ia bertemu kembali dengan Goo Jun Pyo, cintanya di masa SMP.
Lee Min Ho as Goo Jun Pyo
Cinta Pertama Geum Jan Di. Ketika semasa SMP dulu Goo Jun Pyo menganggap cintanya pada Geum Jan Di hanya ada diurutan no.2, sedangkan sekolah dan orang tua baginya adalah prioritas utama. Menuruti perintah Mamanya untuk menjauhi Geum Jan Di karena tidak mau dianggap anak yang tidak berbakti.
Lee Min Jung as Ha Jae Kyung
Membantu Goo Jun Pyo untuk membuat pesta kejutan Ultah Geum Jan Di. Ha Jae Kyung dan anak-anak kost yang lain mau membantu Goo Jun Pyo karena Jun Pyo yang bertugas menagih uang bulanan sewa kamar para penghuni kost sering memberi kelonggaran bagi mereka yang terlambat mendapat 'kiriman' dari Orang Tua mereka.
Lee Hye Young as Kang Hee Soo (Jun Pyo’s Mother)
Mama Goo Jun Pyo. Wanita yang menentang hubungan Goo Jun Pyo – anaknya dengan Geum Jan Di dimasa mereka masih duduk di bangku SMP. Pemilik Kost yang ditempati Geum Jan Di di Seoul.
Gook Ji Yun (Cameo)
Teman kost Jan Di dan Jae Kyung.
Tiba-tiba dibentak Jan Di dan Jae Kyung ketika ikut nimbrung pembicaraan mereka yang menjadi menegang.
Gook Ji Yun nimbrung setelah sedari tadi diam menyimak. "Eh, Jan Di. Lo dipegang-pegang sama Jun Pyo sampe lo hate banget sama dia, ya?"
Kim Young Ok as Kepala Rumah Tangga
“Ya, ada apa, Non Jan Di?”
“Lho, Non Jan Di nggak tahu?” Wanita separo baya itu seperti terperanjat.
“Apa Non Jan Di belum diberitahu sama anak-anak kalau acara siang nanti....”
“Acara ulangtahun. Kan hari ini ulangtahun Non Jan Di?”
“Non Jan Di lupa, ya?”
“Ya, tentu saja mereka sibuk, Non Jan Di. Soalnya, mereka kan sudah diwanti-wanti sama Tn.Muda Jun Pyo untuk bikin acara ulangtahun Non Jan Di hari ini.”
”Ya, Tn.Muda Jun Pyo. Putra sulung Ny. Kang Hee Soo. Non Jan Di sudah kenal, kan?”
“Non Jan Di, Non Jan Di!” Bibi Young Ok tercenung tidak mengerti.
“Non Jan Di nggak apa-apa, kan?”
Happy B`Day, Cinta
Created By Sweety Qliquers
(Samarinda, 200710 <> 0336PM)
Kalau sepagi ini terdengar riuh rutinitas di lantai bawah yang asalnya dari ruang dapur, tentulah bukan hal yang lumrah. Masih terlalu pagi. Bahkan terlalu pagi sekadar menjalankan aktivitas semisal mengebulkan asap kompor buat sarapan sekalipun. Tapi hari ini semuanya jadi aneh. Nyaris seluruh penghuni ‘Kost’ grasa-grusu seperti hendak menyambut kedatangan makhluk dari Planet Mars. Sibuknya luar biasa.
Acara tidurnya terganggu. Padahal, jarang-jarang ia memiliki waktu luang untuk dipakai tidur senyenyak-nyenyaknya. Masa liburan sebulan sekolah lalu pun tak pernah dikecapnya dengan nyaman seperti gadis-gadis penghuni Kost lainnya. Sebab ia mesti kerja sambilan untuk menambah biaya sekolahnya. Kesadaran yang datangnya dari lubuk hati atas kondisi keluarganya yang pas-pasan di daerah. Mungkin dia kurang beruntung terlahir dalam keluarga sederhana di Incheon, tapi ia masih tetap bersyukur karena terlahir dalam keadaan sempurna lahir dan batin.
“Ada kejadian apa sih, Ha Jae Kyung?" tanya Geum Jan Di pada Jae Kyung, sahabatnya yang tinggal bersebelahan kamar dengannya. Sembari mengucek-ngucek mata, gadis yang masih mengantuk dan sesekali menguap itu bertanya sesaat setelah turun dari lantai atas.
“Ada acara makan-makan ya, Jae Kyung?”
Jae Kyung menggeleng cuek. Sama sekali tidak berminat menanggapi kebingungan Jan Di. Pertanyaan gadis bertubuh mungil itu dijawabi dengan satu kibasan tangan. Dan gadis tajir asal Busan itu terus saja bergelut dengan kegiatannya yang super-sibuk di dapur. Membersihkan piring-piring dan gelas-gelas yang sudah berdebu di lemari dapur, satu-satunya aset ‘Kost-Kost’an yang ditinggal pemiliknya untuk penghuni kost yang baru.
Jan Di masih tercenung di ujung tangga setelah turun buru-buru tadi dengan daster yang masih melekat di badan. Alisnya mengernyit. Diliriknya jam dinding yang tergantung di atas bingkai pintu utama. Jarum pendek masih menunjuk tepat di angka enam. Biasanya juga kalau jam-jam begini gadis-gadis itu masih pada ngorok. Ih, boro-boro bikin sarapan. Menyentuh air di kamar mandi saja rasanya ogah!
Tapi hari ini memang lain. Pasti ada 'something wrong'. Kalau tidak, mana mungkin nona-nona tajir itu mau kompakan bangun pagi dan bersibuk-sibuk ria dengan senang hati di dapur. Tentu saja. Buktinya tadi, saking sibuknya, Jae Kyung yang nyinyir itu malah tidak punya waktu untuk menjelaskan ‘what happen in kitchen’.
“Jae Kyung...”
“Sorry. Gue sibuk.”
“Tapi....”
“Udah deh, Jan Di. Lo tidur aja sana. Jangan ganggu kita-kita!”
“Gue bantuin, ya?”
“Jangan. Kita-kita di sini nggak butuh PRT lagi.”
Jan Di tersenyum geli. “Hei, emangnya gue babu apa?”
Jae Kyung hanya tersenyum sebentar sebelum melanjutkan kegiatannya yang ‘misterius’. Jan Di mengedikkan bahunya tanda tidak paham. ‘Kita-kita’ yang dimaksud cewek tajir asal Busan tadi adalah geng rumpi ‘Kost-Kost’an; Gook Ji Yun, Lee Hyori, Yoon Eun Hye, Song Hye Gyo, dan Ha Jae Kyung. Heh, sejak kapan nona-nona tajir itu tiba-tiba dengan suka rela tanpa dipaksa-paksa mau bekerja ala PRT?
Jan Di masih menggeleng tidak mengerti, dan baru saja hendak menapaki undakan naik tangga ketika berpapasan dengan Bibi Young Ok yang berjalan turun dari lantai atas.
“Eh, Bibi Young Ok...,” Jan Di mengurungkan niatnya ke lantai atas, hendak meneruskan tidurnya yang terganggu gaduh ‘misterius’ sahabat satu ‘kost-kost’an dengannya. Dijawilnya pundak pembantu wanita yang mengurusi keperluan penghuni Kost.
“Ya, ada apa, Non Jan Di?”
“Ada acara apaan sih, Bibi Young Ok? Kok, kelihatannya mereka sibuk banget?”
“Lho, Non Jan Di nggak tahu?” Wanita separo baya itu seperti terperanjat.
“Apa Non Jan Di belum diberitahu sama anak-anak kalau acara siang nanti....”
“Acara?!” Jan Di membeliak.
“Acara apaaan?!”
“Acara ulangtahun. Kan hari ini ulangtahun Non Jan Di?”
“Hah?!” Jan Di nyaris terjatuh dari tangga saking kaget.
“U-ulangtahun gue?! Ya, ampun!”
“Non Jan Di lupa, ya?”
“Tapi, kok mereka yang sibuk sih, Bibi Young Ok?!”
“Ya, tentu saja mereka sibuk, Non Jan Di. Soalnya, mereka kan sudah diwanti-wanti sama Tn.Muda Jun Pyo untuk bikin acara ulangtahun Non Jan Di hari ini.”
Astaga!
Ia sendiri lupa kalau hari ini merupakan hari ulangtahunnya. Dan cowok bernama ‘JUN PYO itu mengingatnya! Bahkan hendak merayakannya secara diam-diam siang nanti untuknya!
“Jun… Pyo?!”
”Ya, Tn.Muda Jun Pyo. Putra sulung Ny. Kang Hee Soo. Non Jan Di sudah kenal, kan?”
Kepala Jan Di mendadak berdenyar. Dicengkeramnya pegangan tangga erat-erat. Jun Pyo?! Goo Jun Pyo?! Rasa-rasanya kepalanya hendak pecah dipenuhi serpihan-serpihan kenangan lama. Tubuhnya serasa limbung.
“Non Jan Di, Non Jan Di!” Bibi Young Ok tercenung tidak mengerti.
“Non Jan Di nggak apa-apa, kan?”
Jan Di menggeleng. Meneruskan langkah menuju kamarnya di lantai atas.
***
Incheon kala itu masih menyimpan kenangan manis. Mungkin hal tersebut merupakan euforia cinta masa remajanya. Jun Pyo yang merupakan kakak kelasnya suatu ketika mengungkapkan isi hatinya pada seorang gadis bernama Geum Jan Di. Namun sayang, kenangan indah cinta mereka tak berlangsung lama. Jan Di yang tulus mencintai Jun Pyo, dan Jun Pyo yang ternyata hanya menomorduakan cinta mereka di bawah prioritas sekolah dan orangtuanya.
“Gue nggak bermaksud nyakitin hati lo, Jan Di.”
“Tapi, nyata-nyata Lo udah melukai hati gue!"
"Gue minta maaf. Tapi gue nggak mau dianggap anak nggak berbakti, Jan Di. Mending kita backstreet aja. Ini solusi buat ngakalin hubungan kita yang jelas-jelas ditentang sama bokap-nyokap gue."
"Gue nggak mau main-main dengan cinta kita, Jun Pyo! Gue nggak mau backstreet. Lo seperti nggak punya pendirian, Jun Pyo! Gue mau hubungan kita ini jelas. Terus atau putus!"
"Tapi...."
Waktu itu Jan Di tidak mau berkompromi. Usia dini masa SMP baginya bukanlah alasan kalau cinta itu dijadikan sebentuk konsekuensi akil-balig dan pencarian jatidiri remaja. Cinta adalah sesuatu yang harus dibina dengan keseriusan. Tidak ada backstreet. Tidak ada cinta monyet. Makanya, diputuskannya untuk mengakhiri hubungannya yang singkat dengan Jun Pyo, yang kala itu dianggapnya tidak memiliki pendirian dan masih terkekang oleh orangtuanya.
Namun sang waktu mempertemukan mereka kembali. Sebagai siswa berprestasi di sekolah, Jan Di mendapat prioritas beasiswa di SMA Shinhwa Seoul sehabis menamatkan SMP-nya. Tapi siapa nyana ia dapat bertemu kembali dengan cinta pertamanya di Seoul. Barangkali sang waktu ingin kembali menguakkan luka lama di hatinya. Barangkali sang waktu tidak ingin seorang Geum Jan Di melupakan masa lalunya yang pahit. Ah, entahlah. Ia sendiri tidak tahu!
Dan barangkali bukan kebetulan kalau ia akhirnya bertemu dengan cowok itu lagi, justru di ‘Kost’annya di Seoul. Luka lama itu kembali menguak begitu Goo Jun Pyo hadir di ‘Kost’annya suatu hari. Dan ia hadir sebagai anak sulung Ny. Kang Hee Soo, pemilik ‘Kost’an tersebut.
***
"Gue pengen ngomomg sama Lo , Jae Kyung!"
"Ada apa sih, Jan Di? Gue sibuk, nih."
Jan Di menarik lengan Jae Kyung yang hendak meneruskan kewajibannya mengamanati perintah putra sulung Ny. Kang Hee Soo, Goo Jun Pyo. Tentu saja anak-anak penghuni ‘Kost’ yang didominasi seratus persen cewek itu tidak bisa menolak. Selain karena tidak enak hati, Goo Jun Pyo yang punya wajah cool mirip Lee Min Ho – salah satu pemain di drama serial Korea ‘Boys Befote Flower’ itu sebenarnya juga diidolai nyaris satu penghuni ‘Kost’.
Sayang Goo Jun Pyo jauh-jauh hari sudah memploklamirkan kalau Geum Jan Di merupakan calon pendamping hidupnya kelak. Jadi anak-anak cewek penghuni ‘Kost’ yang rada-rada genit tersebut hanya bisa ngiri. Tapi sebetulnya tidak tepat-tepat begitu. Yang paling mengandili antusiasme mereka bantu-bantu adalah, karena Goo Jun Pyo yang bertugas menagih uang bulanan sewa kamar pada anak-anak cewek sering ngasih kelonggaran bagi mereka yang terlambat dapat 'kiriman' dari Orang Tua mereka.
"Jae Kyung! Ini penting!"
"Acara ini lebih penting. So, tolong jangan recoki kesibukan gue lagi, ya?"
"Jae Kyung, please! Gue nggak mau lo-lo pada bikin acara norak begini untuk gue!"
Jae Kyung terlongong. Beberapa cewek yang mendengar 'pertengkaran kecil' itu mengalihkan perhatian mereka dari oven-kue. Gook Ji Yun malah sudah mendekat ke arah sumber keributan.
"Ja-jadi lo udah tahu kalau acara siang nanti adalah pesta ultah Lo, Jan Di?!"
"Sorry, Jae Kyung. bukannya gue nggak menghargai niatan kalian, tapi tolong hargai juga dong hak gue untuk menolak segala kebaikan Jun Pyo!"
"Lho, memangnya Jun Pyo salah apa sama Lo sampe Lo antipati gitu?!"
Gook Ji Yun nimbrung setelah sedari tadi diam menyimak. "Eh, Jan Di. Lo dipegang-pegang sama Jun Pyo sampe lo hate banget sama dia, ya?"
"Gook Ji Yun... please...!" Kalimat itu serempak terlontar dari mulut Jan Di dan Jae Kyung.
"Batalin acara itu!" Jan Di mengultimatum setelah mengalihkan pandangannya dari wajah culun Gook Ji Yun, dan kembali menatap mata Gook Ji Yun yang sedikit rikuh dengan sikapnya yang emosional.
"Batalin?!" Mata Jae Kyung melotot.
"Heh, gue lebih memilih diomeli dan dimusuhi sama Lo ketimbang harus ngebatalin acara nanti. Dih, bisa digorok leher gue sama Jun Pyo!" Lanjut Jae Kyung.
"Apa hak Jun Pyo bikin acara ultah untuk gue?!"
Sepi sesaat. Entah Jae Kyung harus ngomong apa untuk membela diri. Ia bingung dengan pertanyaan Jan Di barusan. Ya, untuk apa mereka turut campur dalam urusan Jan Di dan Jun Pyo?! sesalnya.
"Benar, gue nggak berhak atas hidup Lo!" Ada suara berat dari arah bingkai pintu masuk ‘Kost’.
"Tapi, tolong. Jangan salahkan anak-anak. Gue yang nyuruh mereka, kok. Kalau Lo mau marah, marah aja sama gue. Acara nanti semuanya atas inisiatif gue kok, Jan Di!" Lanjut Jun Pyo.
Kegiatan di dalam ruang dapur terhenti. Semua cewek melongok. Jun Pyo telah berdiri di hadapan Jan Di dan Jae Kyung dengan sikap dingin.
"Tapi, gue nggak suka Lo seenaknya bikin acara siang nanti tanpa seizin gue, Jun Pyo!"
"Sorry. Itu kesalahan gue. Tapi, semua gue lakukan demi Lo. Gue pengen bikin Lo happy. Gue pengen menebus kesalahan gue yang lalu-lalu, Jan Di!"
"Ta-tapi, bukan begitu caranya...."
"Gue tahu Lo masih benci sama gue, Jan Di! Lo belum dapat menerima kegagalan cinta kita semasa SMP dulu. Tapi, swear! Waktu itu gue nggak bermaksud nyakiti hati Lo. Gue...."
Jan Di mengibaskan tangan. "Udahlah, Jun Pyo! Itu masa lalu!"
"Tapi gue masih mencintai Lo, Jan Di!" Jun Pyo berteriak tanpa mempedulikan penghuni ‘Kost’ yang menyaksikan mereka.
"Gue nggak bisa melupain Lo. Sampai kapan pun juga!"
Jan Di menutup telinganya dengan kedua belah telapak tangan. Namun Jun Pyo menarik kedua lengan Jan Di, menyentaknya dan memandang sepasang mata telaga itu dalam-dalam.
"Oke, oke. Dulu, memang gue yang salah karena nggak punya pendirian seperti yang lo tuduhin ke gue. Tapi, gue mau Lo jujur. Kenapa Lo nggak nyari ‘Kost’ lain begitu lo tahu sebenarnya gue ini anak Kang Hee Soo, pemilik ‘Kost’ ini?! Kenapa, kenapa, Jan Di?!"
Jan Di tercenung. Digigitnya bibir keras-keras. Airmatanya sudah menitik. Ada kalimat yang berdenyar di nuraninya. Kenapa?! Ya, kenapa?! Karena sesungguhnya ia pun masih mencintai Jun Pyo!
Dan ketika Jun Pyo menarik tubuhnya ke dalam pelukannya, ia tidak kuasa menolaknya lagi. Hanya airmatanya saja yang semakin menderas.
"Gue cinta sama Lo, Jan Di," jelas Jun Pyo.
"Dan gue nggak pengen kehilangan Lo lagi. Selamanya."
Jan Di terisak. Rasa sakit yang selama ini berkecamuk di dadanya mendadak lenyap. Mungkin sudah saatnyalah ia membuka pintu hatinya untuk pemuda cinta pertamanya itu.
"Met ultah ya, Jan Di," bisik Jun Pyo lembut, mempererat pelukannya.
Sementara itu terdengar riuh tepuk tangan nyaris seantero penghuni ‘Kost’. Persis penonton dalam ruang teater yang menyaksikan akhir cerita yang membahagiakan. Happy ending.
TAMAT
Copyright Sweety Qliquers
www.mininovel-lovers86.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar