Silahkan Mencari !!!
Info!!!
kelanjutan fan fiction & recap drama semua ada di blog q yang baru
fanfic : www.ff-lovers86.blogspot.com
recap : www.korea-recaps86.blogspot.com
terima kasih...
fanfic : www.ff-lovers86.blogspot.com
recap : www.korea-recaps86.blogspot.com
terima kasih...
Kamis, 01 Juli 2010
My Fair Lady (Episode 7)
Sinopsis My Fair Lady
Episode 7
Karena Tuan Jang mendesak terus, akhirnya Dong Chan mengaku kalau dirinya terpaksa berbohong pada Eun Joo dan ibunya karena tidak ingin membuat mereka khawatir. Hal ini meredakan kecurigaan Tuan Jang dan bahkan membuatnya simpati karena ia tahu bahwa Dong Chan berhutang untuk biaya RS ibunya. Tapi Tuan Jang tetap meminta Woo Sung untuk mengawasi Dong Chan.
Ibu Eui Joo tetap curiga dengan Dong Chan dan meminta Eui Joo menanyakan mengenai hutang kepada Dong Chan.
Sementara itu, Hae Na tidak mengerti mengapa Dong Chan berkata ia harus hati-hati padanya, Hae Na juga meminta pendapat Dong Chan mengenai penampilannya karena hari itu Tae Yoon akan berkunjung secara resmi.
Kakek meminta Tae Yoon memilih antara Hae Na atau profesinya sebagai pengacara. Tae Yoon berterus terang tidak akan melepaskan keduanya. Hae Na menunggu Tae Yoon sambil bermain piano, tidak lama Tae Yoon datang dan memainkan piano bersama Hae Na. Dong Chan memandang kemesraan mereka dengan galau.
Eui Joo datang ke rumah Hae Na untuk berbicara dengan Dong Chan. Dong Chan tetap menyembunyikan kenyataan bahwa dia masih memiliki hutang 50 juta Won. Mereka berbicara dengan nada tinggi dan menarik perhatian Hae Na dan Tae Yoon. Eui Joo pulang dan Tae Yoon menawarkan diri mengantar Eui Joo.
Di mobil, Eui Joo meyakinkan Tae Yoon bahwa dia tidak apa-apa tapi tidak terlalu sukses karena Eui Joo tidak dapat menahan airmatanya. Tae Yoon membiarkan Eui Joo menangis dan tidak bertanya lagi.
Hae Na juga mencoba memancing informasi mengapa Eui Joo marah dan Dong Chan berkata bahwa ia adalah orang yang jahat. Hae Na tertawa : "Kau ? Kau tidak jahat."
Hae Na : "Aku tetap mempercayaimu. Kemarin kau berkata jangan mempercayai orang begitu saja, atau jangan percaya denganmu. Aku tidak tahu bagaimana hidupmu dulu, tapi orang yang kukenal sekarang jelas bukan orang jahat. Kau orang baik.Seo Dong Chan. Aku mempercayaimu, tidak peduli apa kata orang lain."
Dong Chan bertemu dengan rentenir lagi dan kali ini Dong Chan berkata ia tidak mau menggunakan uang Hae Na untuk membayar hutangnya. Akhirnya Dong Chan dipukuli. Biarpun Dong Chan luka-luka tapi ia merasa lega.
Hae Na yang sedang belajar sepeda bertanya tentang luka Dong Chan yang dijawab bahwa sesuatu yang baik sudah terjadi padanya.
Kakek melakukan check-up dan hasilnya tidak begitu baik.(Ini kakek-nya Ji Hoo ya..sakitnya sama lagi, he..he). Kakek mengkhawatirkan posisi Hae Na. Tuan Jang memberikan informasi bahwa Dong Chan berencana berhenti dari pekerjaannya dan Hae Na belum tahu masalah ini.
Saat makan siang di luar, Dong Chan berkata bahwa Hae Na harus bisa menyiapkan bekal makan siangnya sendiri. Buat apa kata Hae Na kan ada kau. Bagaimana jika aku tidak ada ? Tapi Hae Na mengabaikannya.
Dong Chan mengajari Hae Na naik sepeda dan saat Hae Na meluncur dengan sepedanya Dong Chan berbisik : "Selamat tinggal. Aku akan merindukanmu. Aku ingin kembali, tapi tetap selamat tinggal."
Kakek juga ingin Dong Chan tetap tinggal, tapi dia menghomati keputusan Dong Chan. Hae Na menyusul Dong Chan dan tidak mengerti mengapa Dong Chan berhenti. Hae Na marah dan berkata bahwa dia tidak akan merasa kehilangan Dong Chan.
Dong Chan menghentikan Hae Na dengan memanggil : "Hae Na" Dia tidak pernah memanggil Hae Na dengan nama saja, biasanya selalu memanggil "Agasshi / Nona" dan berkata "Aku ingin memanggilmu Hae Na sekali saja. Jaga dirimu."
Kemudian Dong Chan kembali ke rumah Eui Joo. Ia membantu di toko bunga bersama Eui Joo dan semua tampak ceria. Hae Na kembali ke tabiat lamanya dan semua pelayan merasa keadaan rumah jauh lebih baik ketika Dong Chan masih bekerja di sini. Tuan Jang meskipun berkata bahwa Dong Chan baik, tetap curiga dengan Dong Chan dan ia lega Dong Chan berhenti.
Dong Chan bekerja dengan rajin dan ia ingat bahwa ia hanya punya 5 hari untuk melunasi hutang. Dong Chan merindukan Hae Na yang sebaliknya juga sama. Hae Na mengunjungi Tae Yoon di kantornya dan Tae Yoon meminta maaf karena janjinya untuk kencan dengan sepeda tidak dapat terlaksana karena ada urusan keluarga. Hae Na sedikit kecewa.
Hae Na bertanya pada Eui Joo tentang Dong Chan dan kecewa karena Dong Chan baik-baik saja.
Hae Na bahkan mampir ke toko bunga untuk bertemu Dong Chan dan beralasan dia hanya kebetulan lewat. Kunjungan itu tidak berakhir baik untuk Hae Na.
Eui Joo terganggu ketika mendengar Hae Na datang ke toko bunga untuk bertemu Dong Chan. Ibu Eui Joo curiga apakah Eui Joo mulai menyukai Dong Chan.
Di kantor terjadi masalah, Hae Na menandatangani dokumen tanpa membacanya. Ada rumor di internet, bahwa shopping mall yang seharusnya ditutup tetap dibiarkan buka sehingga mereka rugi besar. Hae Na tidak merasa dia pernah memutuskan hal itu tapi paman Chul Gu dan Direktur yang lain mengingatkan bahwa Hae Na sudah menandatangani dokumennya.
Hae Na marah dan keluar. Di rumah, Kakek marah dengan kelakuan Hae Na, pertama karena tidak membaca apa yang ditandatanganinya, kedua karena sikapnya yang tidak bertanggung jawab. Hae Na berteriak : "Siapa yang ingin menjadi pewaris !" Kakek marah dan terkena serangan jantung.
Hae Na panik, Kakek dilarikan ke Rumah Sakit. Hae Na memanggil Tae Yoon dan Tae Yoon bergegas ke Rumah Sakit (ada adegan khas Kdrama, sambil menyetir mobil, berbicara dengan hands free dan melakukan putaran U-turn yang ilegal ...standar.. )
Ibu Eui Joo mencoba menjodohkan Dong Chan dengan beberapa gadis kenalannya tapi Dong Chan menolak dengan sopan. Saat itulah dia melihat siaran berita tentang Presdir Kang. Di Rumah Sakit wartawan berusaha mengejar Hae Na. Hae Na berusaha menghindar tapi terpojok dan lampu blitz menghujani Hae Na.
Tiba-tiba Dong Chan yang tiba lebih dahulu dari Tae Yoon berdiri didepan Hae Na : "Maaf saat ini Nona tidak akan berpendapat." Dong Chan menarik Hae Na yang masih kaget menjauh dari kejaran wartawan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar