Silahkan Mencari !!!

Info!!!

kelanjutan fan fiction & recap drama semua ada di blog q yang baru
fanfic : www.ff-lovers86.blogspot.com
recap : www.korea-recaps86.blogspot.com
terima kasih...

Jumat, 18 Juni 2010

Mr.Goodbye (Episode 8)

Sinopsis Mr. Goodbye
Episode 8

Young In teringat. Ia meminta cuci mobil yang lama agar bisa ciuman dengan Hyun Suh. "Cuci mobil?" tanyanya, terkejut. "Aku sedang tidak mood cuci mobil saat ini. Pergi saja."

Yoon menonton film spiderman. Soo Jin menyuruhnya tidur.

Yoon bangkit dari duduknya dengan marah. "Pembohong!" serunya.

Setelah beberapa lama masuk ke apartemen, Young In keluar lagi untuk melihat apakah Hyun Suh benar-benar sudah pergi atau belum. Young In mengintip diam-diam. Ketika ia hendak masuk lagi ke apartemen, Hyun Suh muncul.

Dengan jual mahal, Young In masuk dan naik ke elevator.

Hyun Suh mengikutinya dan menahan pintu elevator. "Apa kau benar-benar ingin naik?" tanyanya. "Keluar. Atau kau ingin aku mengikutimu ke atas?"

Hyun Suh menarik tangan Young In dan mengajaknya naik ke mobilnya.

"Jangan lihat kebelakang." perintah Hyun Suh. Young In malah penasaran dan ingin melihat. Hyun Suh menutup matanya. "Aku menyuruhmu jangan melihat, jadi jangan lihat." Karena di belakang ada bekas muntahan Young Kyu.

Mobil Hyun Suh berhenti di lampu merah. Young In menoleh ke mobil sebelah dan melihat Kyle sedang berhenti disampingnya.

Young In tersenyum padanya, tapi Kyle kelihatan acuh.

Hyun Suh dan Young In tiba di tempat pencucian mobil. Hyun Suh menyuruhnya keluar karena bagian dalam mobil akan dibersihkan.

Young In bingung. Ia berpikir bahwa mereka akan mencuci dengan mesin seperti yang lalu. "Bukankah kau bilang kita akan mencuci mobil bersama?" tanyanya.

Hyun Suh meminta Young In melihat kebelakang.

"Tidak ada apa-apa." kata Young In. Ia mengendus-endus sesuatu. "Bau apa ini?"

Hyun Suh menjelaskan semua dan akhirnya Young In bersedia keluar.

"Apakah nyaman hidup bersama?' tanya Young In, ragu-ragu.

Hyun Suh mengerti maksud Young In dan mengajaknya melihat rumah Soo Jin.

Kyle kembali ke hotel. Ia menuju kamar pria yang menyimpan banyak mini kaset, kemudian masuk ke dalam.

Selotip yang biasa ditempelkan pemilik kamar sebelum ia pergi terlepas. Rupanya selotip tersebut sengaja di tempel agar ia tahu jika ada orang yang masuk ke kamarnya.

Kyle menyalakan notebook yang ada diatas meja. 'Gom Sung Ho. Masukkan password'.

Kyle memeriksa lemari dan membuka brankas. Di dalamnya ada banyak foto dan dokumen.

Si pemilik kamar memiliki hubungan dengan Kang Chul Goo. Dengan diam-diam dan hati-hati mereka menaiki elevator.

Kyle menemukan sebuah dokumen mengenai dirinya.

"Anak rahasia Presiden Nikko Hotel. Ia bekerja dengan Yoon Hyun Suh di Empire Hotel Las Vegas. Hyun Suh adalah alasan kenapa Presiden Nikko Hotel bunuh diri."

Tidak lama kemudian, Kang Chul Goo dan pemilik kamar, Gom Sung Ho, berjalan bersama menuju kamar itu. Gom Sung Ho terkejut melihat selotip yang ia tempel diantara daun pintu terlepas. Mereka menjadi curiga.

Mereka memeriksa kamar, tapi tidak ada satu barangpun yang hilang atau dibuka dengan paksa.

"Mungkin aku tidak melekatkan selotip itu dengan benar." kata Sung Ho.

Chul Goo membuka tirai jendela. Di kaca, tertempel kartu nama Kyle. Ia terkejut.

Hyun Suh mengajak Young In ke rumah Soo Jin. Ia menyuruh Young In masuk tapi Young In menolak.

"Kau akan memperkenalkan aku sebagai apa?" tanya Young In.

"Bokja." jawab Hyun Suh.

"Aku tidak mau masuk." kata Young In. "Aku tidak mau diperkenalkan sebagai Bokja."

"Lalu kau ingin aku memperkenalkanmu sebagai apa?"

Young In diam. "Lain kali saja. Aku akan menemui temanmu lain kali." katanya salah tingkah. "Besok pagi, saat Bokja sudah cantik dan berpenampilan bagus, aku akan menemuinya."

Young In kabur.

Soo Jin melihat mereka dari monitor di dalam rumah, kemudian keluar. "Kau tidak masuk?" tanyanya. Apa ada orang lain? Siapa dia?"

"Oh... Bok... Ada seseorang." jawab Hyun Suh.

"Bawa ia kemari jika ada kesempatan. Aku juga ingin bertemu dengannya." kata Soo Jin.

Hyun Suh menelepon Young In. Saat itu, Young In masih dalam perjalanan pulang. Ia berlari.

"Bokja, bagaimana kau ingin diperkenalkan agar kau senang?" tanya Hyun Suh. "Aku akan memikirkannya."

Kata-kata Hyun Suh membuat Young In sangat senang.

Keesokkan paginya, Hyun Suh dibangunkan oleh tangisan Yoon. Hyun Suh dan Soo Jin bergegas masuk ke kamar Yoon. Ternyata ayam Yoon mati.

Soo Jin memeluk Yoon untuk menenangkannya, tapi Yoon tidak mau dipeluk ibunya. "Tidak apa-apa, Yoon."

"Tidak apa-apa apanya? Mereka sudah mati." tangis Yoon. "Aku tidak bisa makan bersama mereka lagi. Tidak bisa menonton televisi bersama. Tidak bisa tidur bersama. Bagaimana mungkin tidak apa-apa? Ibu jahat! Aku benci ibu!"

"Berhenti menangis." kata Hyun Suh.

"Aku benci kematian!" tangis Yoon. "Paman, selamatkan mereka. Buat mereka hidup lagi."

Young In berangkat bekerja.

"Apa kau sibuk di hotel?" tanya ibunya.

"Apa? Oh.. ya." jawab Young In, berbohong.

Mi Hee membuntuti Young In. Young In menyadarinya dan terpaksa berjalan ke hotel.

Seorang pegawai senang melihatnya dan menarik Young In masuk untuk bekerja.

Mi Hee bingung. Ia menatap resepsionis dengan marah, kemudian pergi.

Young In melihat ibunya. Ia terus melihat ibunya sambil berjalan.

Tanpa sengaja, Young In menabrak seseorang dan hampir terjatuh. Untungnya orang tersebut menangan Young In.

Young In mendongak dan melihat ternyata Hyun Suh-lah yang ditabraknya.

Semua orang melihat ke arah mereka.

Young In terjebak pada situasi dimana ia terpaksa menerima pekerjaan di hotel. Ditambah lagi, Hyun Suh meminta manajer memberikan pekerjaan yang sulit dan yang tidak disukai para pekerja. "Ia harus menerima konsekwensi, bukan?" tanya Hyun Suh.

Hyun Suh menaiki elevator. Di dalam, ia bertemu dengan seseorang berpakaian Spiderman.

Yoon makan sendirian sementara teman-temannya makan bersama-sama.

Ketika sedang buang air kecil di toilet, teman Yoon bertanya apakah Yoon memiliki seorang ayah.

"Ia sedang sibuk di luar negeri." jawab Yoon polos. "Ia sibuk berayun di gedung-gedung menggunakan jaring yang keluar dari tangannya. Dia spiderman."

"Kalau begitu, kau pasti bisa mengeluarkan jaring laba-laba." kata teman Yoon. "Tunjukkan pada kami."

Yoon diam.

"Bodoh!" kata teman-teman Yoon, menertawakannya.

Yoon sangat sedih.

Kyle memandang Young In, membuatnya merasa tidak nyaman. Mendadak bosnya di toko bunga menelepon dan marah-marah karena Young In datang telat. "Kau dipecat!" serunya.

Belum sempat Young In menjelaskan, si bos menutup telepon.

Tidak lama kemudian, ponselnya berdering lagi. Young In mencoba menjelaskan, tapi Kyle mengambil dan menutup telepon itu.

Ternyata yang menelepon kedua bukan bos Young In melainkan Hyun Suh. Hyun Suh sedikit bingung karena Young In menutup telepon darinya.

Hyun Suh berjalan ke ruangannya. Di depan pintu, ia melihat Young Kyu sedang berdiri diam, memandang surat pengunduran dirinya dengan sedih dan ragu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Hyun Suh.

Young Kyu langsung menyembunyikan suratnya di dalam jas. "Direktur! Apakah aku membuat kesalahan kemarin? Aku benar-benar sedang mabuk."

"Kesalahan? Ya, kau membuat kesalahan yang sangat besar." kata Hyun Suh. "Apa kau sudah membawa surat pengunduran dirimu?"

Young Kyu diam.

Hyun Suh mengajak Young Kyu masuk ke ruangannya. "Apakah semua yang kau katakan kemarin benar?" tanyanya. "Aku tidak bisa bersikap seolah tidak terjadi apapun dan tidak mendengar apapun. Aku berencana bicara langsung dengan Direktur Senior Park."

Young Kyu hendak mengeluarkan surat pengunduran dirinya.

"Manager Choi." panggil Hyun Suh. "Kau akan menjalani masa hukuman selama 6 bulan. Jika hal ini terjadi lagi, kau harus menyerahkan surat pengunduran diri. Mengerti?"

Young Kyu sangat lega mendengarnya. "Terima kasih! Terima kasih!" katanya. Sebelum keluar, Young Kyu menanyakan hubungan Hyun Suh dengan Young In, tapi Hyun Suh tidak mau menjawab.

"Ada hubungan apa kau dengan Direktur Utama?" tanya Kyle pada Young In. "Apakah itu alasan kau keluar?"

Young In diam.

"Jika memang karena itu, maka kau kembali bekerja disini juga pasti karena hal itu." tambah Kyle.

Young In bingung kenapa Kyle bisa tahu. Kyle menjawab, "Sudah kubilang, aku memiliki banyak ketertarikan padamu."

"Ehem." Hyun Suh datang dan memotong pembicaraan mereka. "Aku memiliki tugas untuk Choi Young In." katanya pada Kyle.

"Ya." jawab Kyle.

Hyun Suh mengajak Young In pergi.

"Kepala Pengawas mengatakan bahwa ia punya banyak ketertarikan padaku." pamer Young In, ingin membuat Hyun Suh cemburu.

"Aku memiliki banyak ketertarikan pada sekretarisku, Nona Oh." balas Hyun Suh santai.

"Sekretaris KU?" tanya Young In tajam.

"Ya, sekretarisKU." jawab Hyun Suh. "Apa kau kembali bekerja karena dia memintamu?"

Ya." jawab Young In kesal.

Hyun Suh mengatakan pada Young In agar berusaha keras belajar menjadi pengawas yang baik dibawah ajaran Kyle. Ia juga memerintahkan Young In agar tidak naik ke mobil orang lain karena rok Young In terlalu pendek. "Gunakan celana jika naik ke mobil orang lain." katanya.

"Tidak." jawab Young In singkat.

Hyun Suh mengajak Young In untuk melihat-lihat apartemen. Ia ingin pindah dari rumah Soo Jin dan membeli apartemen baru.

"Rumah ini bagus." kata Young In.

"Kau suka?" tanya Hyun Suh. Young In mengiyakan. Hyun Suh tersenyum.

Kyle bertemu dengan Kang Chul Goo. Kyle menyerahkan mini kaset padanya.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Kyle. "Kau memiliki semua dokumen kredit finansial hotel, bill, dan bahkan profil pemegang saham. Kelihatannya kau memiliki semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengambil alih hotel. Apa karena itu kau membutuhkan Yoo Moon Suh?"

Chul Goo diam. "Apa katamu barusan?" tanyanya acuh. "Jika mengenai uang, ya, aku memang melakukannya untuk itu. Yoon Hyun Suh akan jatuh bersama dengan hotel." Ia tertawa terbahak-bahak.

Kyle hanya diam.

Hyun Suh pulang ke rumah. Soo Jin menawarkan teh padanya.

"Apa menurutmu, aku harus mencari ayah untuk Yoon?" tanya Soo Jin. "Aku ingin membesarkan Yoon sendirian, seperti sebelumnya. Tapi sepertinya aku harus menyerah dan mencarikan seorang ayah untuk Yoon."

"Apa kau sudah memiliki seorang pria?" tanya Hyun Suh.

"Aku punya." jawab Soo Jin.

"Benarkah? Siapa dia?' tanya Hyun Suh, terkejut.

Soo Jin tertawa. "Kau harus menunggu." jawabnya.

"Yoon pasti akan menyukainya." kata Hyun Suh, tersenyum. "Kadang aku juga berpikir ingin memiliki seorang putra seperti dia."

Soo Jin agar terkejut. "Tidak seperti dirimu."

"Aku tahu." kata Hyun Suh. "Kurasa hidup bersama kalian telah membuatku berubah."

"Kalau begitu... apa kau ingin menjadi ayah Yoon?"

"Apa kau mencoba membuatku memiliki tanggung jawab dan menikah?" tanya Hyun Suh, menganggap ucapan Soo Jin main-main. "Walaupun hanya gurauan, tapi kedengarannya tidak buruk. Yoon mirip denganku. Ketika ia tidur, tangannya sepertiku Ketika kau memukulnya, ia mencoba untuk tidak menangis, sama sespertiku."

Soo Jin hanya diam dengan mata berkaca-kaca, mendengar setiap ucapan Hyun Suh.

Keesokkan harina, Yoon masih kelihatan sedih dan berkata tidak mau pergi ke sekolah.

"Kalau begitu, jangan pergi." kata Hyun Suh. Tapi karena takut pada ibunya, Yoon terpaksa tetap pergi.

Pria yang memiliki banyak mini kaset rekaman percakapan check out dari hotel. Kang Chul Goo mengantarnya keluar. Sebelum pergi, pria itu melemparkan pandangan tajam pada Kyle. Hyun Suh mengucapkan selamat tinggal dan terima kasih pada pria tersebut karena telah menginap di hotelnya.

Setelah itu, Hyun Suh menaiki elevator. Disana, ia naik bersama beberapa orang yang mengenakan kostum pakaian superhero.

Siang itu, Hyun Suh datang ke sekolah Yoon. Ia memandang sebuah kotak di jok belakang mobilnya dengan ragu.

Tidak lama kemudian, spiderman muncul di jendela kelas Yoon.

"Lihat! Itu spiderman!" kata seorang anak. "Guru, itu spiderman!"

"Itu ayah Yoon!" kata anak lain. "Dia tidak bohong! Itu ayah Yoon!"

Yoon memandang Spiderman itu dengan terharu. Ia menangis.

"Ayo pulang." kata spiderman.

Yoon berlari keluar, ingin bertemu spiderman. Saat itu, si spiderman sedang membayar orang yang mengangkatnya keatas dengan sebuah alat.

"Maaf, aku sibuk." kata Spiderman pada Yoon. "Aku sibuk berayun di gedung. Kau tahu, bukan?"

Yoon menangis dan mengangguk.

"Jangan buat ibumu cemas." kata spiderman. "Ibumu tidak bohong."

Yoon mengangguk lagi. Ia menangis dan memeluk spiderman. "Ayah!" tangisnya. "Ayah! Ayah!"

Yoon mengajak Spiderman a.k.a Hyun Suh berjalan ke kota menuju tempat latihan beladiri. Walaupun Hyun Suh mengeluh kostumnya gatal dan ia kepanasan, tapi Yoon tidak peduli. Semua orang melihat dan menertawakan Hyun Suh.

Setelah mengantar Yoon, Hyun Suh kembali ke mobil dan melepas kostumnya.

Yoon kini ceria lagi.

Malamnya, Hyun Suh menemui Young In.

Young In menyadari perubahan Hyun Suh. "Apakah kau benar-benar Yoon Hyun Suh yang kutemui di La Vegas?" tanyanya. "Kemana dia pergi?"

Hyun Suh tertawa. "Aku ada disini."

Young In tersenyum. Ia menoleh ke jok belakang dan melihat kostum spiderman disana. Young In mengambil dan mencoba memakainya. Tapi ia memakai terbalik.

Hyun Suh membantunya memasang topeng itu dengan benar.

"Panas." kata Young In.

Hyun Suh diam. Ia memandang Young In. "Bisakah aku mencuci mobil?" tanyanya.

"Apa?"

"Aku akan mencuci mobil." ulang Hyun Suh. Ia membuka topeng spiderman Young In dibagian bibir kemudian mencium bibirnya.

Soo Ji masuk ke kamar Hyun Suh dan menemukan sebuah majalah mengenai rumah. Rupanya Hyun Suh berniat pergi dari rumahnya.

Young In diam, terkejut karena Hyun Suh menciumnya. Ia melepas topeng spiderman.

"Bokja." ujar Hyun Suh. "Maukah kau hidup bersamaku? Hiduplah bersamaku."

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar