Setahun telah berlalu. Setelah karirnya nyaris berantakan, Eun-seok mendadak kembali populer setelah film yang dibintanginya kembali diedarkan. Ketika ditanya wartawan, Joon-seong sebagai pihak investor mengaku hal itu dilakukannya murni dengan pertimbangan bisnis.
Dalam perjalanan, mobil Eun-seok mogok dan berhasil dibawa ke sebuah bengkel. Siapa sangka, disana ia kembali dipertemukan dengan Bok-gu yang bekerja sebagai seorang montir. Dari pria yang sempat meninggalkan Seoul selama setahun itu, kabar mengejutkan diterimanya yang membuat lemas : Min-joo telah meninggal.
Kembali harus diselamatkan karena nyaris ditabrak mobil, Eun-seok diantarkan Bok-gu dengan mobil. Dalam perjalanan, sang mantan pengawal memintanya untuk bisa melupakan Min-joo sambil mengatakan abu sang kakak telah ditebarkan ke laut. Keruan saja, hati Eun-seok makin sakit karena ia tidak bisa mengunjungi makam pria yang pernah begitu dicintainya itu.
Pertemuan tersebut membuat perasaan masing-masing kembali tidak keruan. Bok-gu yang masih berhubungan dengan Da-jeong akhirnya memutuskan untuk meminta gadis itu mau tinggal bersamanya, sementara Joon-seong berusaha menghibur Eun-seok di sebuah bar dengan bermain saksofon.
Saat kembali ke bengkel, Eun-seok yang ngotot ingin mengambil kembali mobilnya dicegah oleh Bok-gu, yang mengemudi kemudian meminta gadis itu menunggu selama tiga jam. Sebelum berpisah, ia berpesan supaya Eun-seok tidak lagi bersedih atau minum-minum.
Dari ucapan tersebut, Eun-seok akhirnya tahu kalau apa yang dilakukan Bok-gu tidak sepenuhnya berdasarkan dendam, pemuda itu juga menyimpan perasaan yang sama dengannya. Namun nasib masih belum mau memisahkan mereka, gadis itu menemukan ponsel Bok-gu dan didalamnya, ia melihat foto si empunya bersama Min-joo yang semula disangka telah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar