Sepulang mengantar Hae-won dari pub, Young-jae merasa bersalah karena telah berbohong namun sikap sang istri yang pura-pura tidak perduli membuatnya heran. Padahal, Ji-eun sendiri mulai merasa cemburu dan membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai hubungan Young-jae dan Hae-won. Lamunannya dibuyarkan oleh teriakan Young-jae.
Saat sendirian, mendadak Ji-eun mendapat telepon untuk menemani nenek Young-jae ke galeri seni. Sempat kelepasan berbicara kasar saat makan bersama, pelan-pelan Ji-eun mulai diterima oleh keluarga suaminya setelah mengaku bisa bermain kartu. Saat pulang, Young-jae kelimpungan melihat gadis itu tidak ada, namun baru malam ia memberanikan diri menelepon.
Berada didalam kamar Young-jae semasa remaja, dengan antusias Ji-eun menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang, di luar dugaan, dijawab oleh suaminya dengan suara pelan. Setelah menutup telepon, Ji-eun semakin terbayang-bayang oleh Young-jae yang mulai disukainya, namun keberadaan Hae-won membuat gadis itu tidak yakin.
Ketika paginya Ji-eun belum juga pulang, Young-jae menyiapkan makanan yang sebelumnya pernah dimakan Ji-eun dan disebutnya ‘makanan hewan’. Baru beberapa suap, mendadak Ji-eun pulang, bengong, dan kemudian mencela pria itu. Rupanya selama berada di rumah orang tua Young-jae, Ji-eun berpikir keras mengenai cara untuk menghindari pertengkaran.
Cara yang ditawarkannya cukup mengejutkan, namun dasar bergengsi tinggi, Young-jae mengiyakan saja dengan nada tinggi. Rupanya terlalu lama tidak bicara dengan Ji-eun mulai membuat pria itu kehilangan sesuatu, dengan berbagai cara ia berusaha menarik perhatian sang istri mulai dari menyuruh membersihkan ruang tamu sampai memarahinya saat menggunakan komputer di malam hari.
Ji-eun tetap bergeming dan meneruskan aksi diamnya, yang berakhir ketika ia panik mengetahui komputer dimatikan Young-jae. Sempat ngambek berat, Ji-eun ngambek dan menolak tawaran damai Young-jae berupa es krim (yang biasanya ampuh). Terpaksa ditempuh cara lain yaitu dengan menyanyi didepan gadis itu. Melihat aksi suaminya, hati Ji-eun semakin luluh.
Karena itu, betapa jengkelnya Ji-eun ketika menyaksikan Young-jae tidak berkutik setiap kali ditelepon Hae-won. Saat acara makan malam merayakan peluncuran film pria itu, ia mendatangi Hae-won dan memintanya untuk tidak mengganggu Young-jae lagi namun ditolak.
Ucapan tersebut ternyata serius, Hae-won dengan pesonanya mampu membuat Young-jae tidak berkutik bahkan dengan jelas menolak ketika pria itu hendak mengajak sang istri. Diluar saat hendak pergi, mendadak Ji-eun muncul dan meminta supaya Young-jae tidak pergi. Karena tidak enak dengan Hae-won yang terus memaksa, Ji-eun akhirnya ditinggalkan seorang diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar