![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAw3ZrCveZQviXlCSsXBxhjghpyf8e1cBeVDGsf0xam-TVEsHAwuZXXJIORAfN7sX5cgK8EtuxV7XwowbRCmp9DcIS0nepuWXezey07qs4HPhMmDn0nFPgJ1GBb84k0ZUUL_Mt-FOgWN0/s400/Sassy+Girl+Chun+Hyang+8.jpg)
Sempat membuat masalah, Mong-ryong terkejut melihat Chun-hyang berubah baik (belakangan ia baru tahu kalau diminta untuk menjadi guru bagi anak pemilik gedung yang ingin masuk Universitas Seoul). Mereka tidak sadar bahwa gerak-gerik mereka terus dipantau oleh ibu Chun-hyang, yang kemudian melapor ke ayah Mong-ryong.
Usaha kedua orang tua itu cukup berhasil (meski sempat diwarnai oleh kelucuan), Chun-hyang dan Mong-ryong kembali dekat. Namun lagi-lagi Chae-rin, yang mendapat informasi dari Hak-do, muncul didepan rumah gadis itu dan merusak semuanya. Seolah belum puas, dengan caranya gadis itu berusaha 'memfitnah' Chun-hyang yang hendak menjual aksesoris buatannya.
Bertemu dan minum berdua dengan Hak-do, Mong-ryong mengungkapkan kalau dirinya tidak akan melepas Chun-hyang dan hendak memulai hubungan mulai dari awal. Kepada mantan calon istrinya, pria itu mengatakan sanggup menjual semua aksesoris yang dibuat dengan imbalan tiga permintaan. Sukses berjualan dikampus, Mong-ryong diminta Chae-rin untuk mengakhiri hubungannya dengan Chun-hyang.
Dirumah, Chun-hyang memenuhi dua permintaan sekaligus yaitu memijat dan kencan seharian dengan Mong-ryong. Saat gadis itu dalam keadaan setengah mabuk, lagi-lagi Mong-ryong harus meninggalkannya karena 'dipanggil' Chae-rin.
Sebelum pergi, Mong-ryong meminta Chun-hyang untuk menunggunya. Saat berdua dengan Chae-rin, pemuda itu mengungkapkan dengan terus-terang bahwa ia mencintai Chun-hyang. Ucapan itu kontan membuat Chae-rin kaget setengah mati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar