![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4lslFir1tOvPyOdpT9o_K5S8bTnsQlqMjzXzaz2i69Qc6meXw7G8EDz7TZPVrw3Qi3YU1dHyyZ_H6eNOkalGApyZWFeY1uKMaxRC286unSQyJL9hs6s4xoWV6WiUQ4CM3_560ctb-FdU/s400/Princess+Hours+21.jpg)
Ketika sedang merenungi nasibnya di sebuah dermaga bersama Yool, ia kembali ketiban apes ketika mobil yang dikendarainya hilang sehingga menjadi urusan pihak berwajib. Saat masuk ke kamar Chae-kyoung, Shin marah-marah sambil menunjukkan surat kabar yang memuat foto gadis itu saat dicium oleh Yool.
Seperti yang bisa ditebak, berita antara Chae-kyoung dan Yool langsung jadi pembicaraan hangat di masyarakat. Meski baik Chae-kyoung, Shin, dan Yool (oleh ibunya) sudah dimarahi, pihak kerajaan sadar bahwa hal ini hanya akan menjadi bom waktu yang siap meledak setiap saat.
Yool sendiri di hadapan Putri Hye-jong ngotot bakal mengejar Chae-kyoung seandainya gadis itu bercerai dengan Shin, dan siap meninggalkan kerajaan. Tidak ingin putranya gegabah, mantan permaisuri kerajaan itu pelan-pelan mulai membuka tabir masa lalu dimana ia harus meninggalkan orang yang sangat dicintai demi kedudukan.
Belakangan, Permaisuri akhirnya tahu bahwa pria di foto Chae-kyoung adalah Yool dan langsung mendamprat gadis itu habis-habisan. Shin sendiri berusaha meredam kemarahan sang ibu namun sia-sia, bahkan keinginannya untuk menghibur sang istri juga ditolak.
Tahu kalau hati Chae-kyoung terluka, Yool menggunakan kesempatan itu untuk memintanya melakukan konferensi pers dan disana menyatakan cerai. Sudah tentu Chae-kyoung kaget mendengarnya, namun pria itu ngotot bahwa itulah jalan terbaik untuk keluar dari istana dan memulai hidup baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar