
Pertemuan dua wanita berbeda generasi tersebut menghadirkan sejumlah kelucuan, yang berbuntut dengan kumatnya sakit kepala nenek Young-jae. Berniat membantu dengan cara membopong, ji-eun malah menyebabkan wanita tua itu mengalami sejumlah cedera mulai dari kepala terbentur hingga kaki lecet. ‘Keberanian’ Ji-eun tersebut membuat ibu Young-jae mulai simpati kepadanya.
Tidak tenang saat review film, Young-jae pamit dan menemui Min-hyuk sambil mengajaknya minum bersama. Saat berbicara empat mata, ia mengancam ‘kakak’nya itu supaya tidak menyakiti Hae-won. Siapa sangka, Min-hyuk malah menanggapinya dengan santai sehingga Young-jae semakin kesal.
Kejengkelan tersebut dilampiaskannya sesampai dirumah ke Ji-eun, sehingga mereka kembali bertengkar. Keadaan semakin parah setelah keesokan harinya cincin yang dipakai Young-jae tertinggal di tempat Hae-won, kasarnya ucapan Young-jae membuat Ji-eun tidak tahan lagi.
Saat melihat istrinya tidak ada ditempat, Young-jae mulai kelimpungan. Dasar sial, saat keluar ia kembali bertemu Dong-wook dan Hee-jin. Meski tidak diperbolehkan masuk, keduanya nekat melewati jendela. Saat kembali kerumah, keberadaan mereka didalam rumah membuat Young-jae jengkel, namun ia tidak berkutik ketika diancam.
Beruntung tak lama kemudian Ji-eun kembali pulang (setelah bertemu Min-hyuk), kemudian melontarkan tawaran yang sulit ditolak Dong-wook dan Hee-jin. Diam-diam, Young-jae menyesal telah berkata kasar dan dengan wajah memelas, mengatakan siap menjaga cincin tersebut supaya tidak hilang lagi.
Ketika duduk di beranda belakang, Ji-eun mengutarakan keheranannya dengan pernikahannya yang diwarnai oleh pertengkaran dan berbaikan yang terus berulang. Ia meminta Young-jae untuk sama-sama berusaha menjaga diri. Janji tersebut hanya bertahan hingga paginya, ketika Ji-eun dan Young-jae kembali bertengkar masalah foto pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar