
Obrolan keduanya belakangan baru menyadarkan pria itu kalau dirinya telah ditipu, ternyata Ji-eun hanya mengenal Min-hyuk secara sekilas. Saat tinggal berdua, Young-jae berusaha menumpahkan kekesalannya pada gadis itu namun malah mendapat tantangan. Tidak hanya itu, Ji-eun juga menyundul hidung Young-jae sehingga pria itu berteriak kesakitan.
Nasib kembali mempertemukan keduanya ketika Ji-eun harus keluar dari rumahnya dengan paksa. Awalnya gadis itu berniat melaporkan dua teman yang menipunya, namun dibatalkan karena sebuah kejadian di kantor polisi. Satu-satunya pilihan adalah meyakinkan si pemilik rumah baru, namun ternyata tidak semudah yang dibayangkan karena orang itu adalah Young-jae yang dibencinya.
Ketika mengobrol dengan Young-jae, Ji-eun berusaha sekeras mungkin untuk membuat pria itu menaruh belas kasihan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, koper dan tas gadis itu dilempar keluar. Dasar keras kepala, Ji-eun memutuskan untuk bermalam didepan rumah.Ji-eun dibangunkan dengan setengah paksa, gadis itu dengan wajah lesu beringsut pergi.
Belakangan saat bertemu kembali, Young-jae terkejut saat merasakan tubuh gadis itu panas. Dengan cepat, Ji-eun dibopong kedalam rumah dan dirawat dengan telaten. Hatinya semakin tergerak saat membaca diari Ji-eun, seolah Young-jae mampu merasakan kesepian gadis malang itu.
Paginya Young-jae mengira Ji-eun masih sakit dan meninggalkan gadis itu sendirian dirumah, namun gadis itu ternyata sudah sembuh dan menghabiskan makanan dirumah. Saat kembali, Young-jae cuma bisa melongo melihat makanan didalam kulkasnya sudah tidak lagi berada dalam kondisi utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar